BERLIN, DDTCNews – Perusahaan start-up telah mengembangkan aplikasi yang bisa membantu wajib pajak mengajukan restitusi pajak. Aplikasi yang bernama Taxfix ini memberikan kemudahan dalam proses pengisian formulir restitusi pajak secara akurat dibanding metode konvensional.
Pendiri dan CEO Taxfix Mathis Buchi mengatakan banyak wajib pajak yang tidak memiliki akuntan pajak pribadi, bahkan banyak pula yang tidak memahami tata cara restitusi pajak. Maka aplikasi Taxfix menjadi jawaban atas berbagai kesulitan tersebut.
“Aplikasi Taxfix bekerja sebagai chatbot (program yang dirancang untuk menyimulasikan percakapan antara manusia dengan mesin atau sistem) yang telah dipasangi teknologi tax-engine, sehingga pelaporan SPT (surat pemberitahuan pajak) akan lebih mudah dan tidak perlu menyewa akuntan,” katanya di Berlin, Kamis (9/8).
Untuk mendapatkan restitusi pajak, menurutnya wajib pajak cukup memotret slip gaji tahunan dan masuk ke sub halaman kuisioner dalam aplikasi tersebut. Secara otomatis aplikasi ini akan menghitung nilai pajak yang akan dikembalikan ke wajib pajak.
“Aplikasi ini bekerja sebagai akuntan pajak digital yang bisa dimiliki di dalam ponsel. Cara kerjanya dengan menyebutkan beberapa pertanyaan sederhana kepada pengguna, serta memastikan restitusi pajak bisa dilakukan secara benar,” katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari techcrunch.com, pengguna Taxfix lebih banyak dari wajib pajak berusia 20-35 tahun yang bukan ahli pajak dan kerap tidak pernah mengajukan restitusi sebelumnya.
Adapun hal yang memberdakan Taxfix dengan aplikasi lain yaitu dengan adanya pendekatan mobile-first dan tidak menggunakan kolom formulir sebagai antarmuka pengguna. Apalagi hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mengajukan restitusi melalui Taxfix.
“Aplikasi lain justru memakan waktu antara 3 hingga 6 jam. Ke depannya, Taxfix akan memfasilitasi deklarasi pajak ke yurisdiksi lain serta meningkatkan teknologi agar jauh lebih canggih lagi,” pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.