INGGRIS

Tax Refund untuk Turis Asing Dihilangkan, Pengusaha Gugat Pemerintah

Redaksi DDTCNews | Selasa, 03 November 2020 | 10:18 WIB
Tax Refund untuk Turis Asing Dihilangkan, Pengusaha Gugat Pemerintah

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews – Pengelola Bandara Heathrow berencana menggugat secara hukum terhadap keputusan pemerintah yang akan menghapus kebijakan pengembalian PPN atau tax refund untuk turis asing yang berkunjung ke Inggris mulai 31 Desember 2020.

Jubir bandara tersibuk di Inggris tersebut mengatakan keputusan pemerintah makin menekan industri penerbangan dan sektor ritel. Tak hanya itu, daya saing pelaku usaha juga tergerus lantaran Inggris menjadi satu-satunya negara di Eropa yang tidak menerapkan tax refund.

"Departemen Keuangan telah gagal melakukan analisis ekonomi yang tepat dan gagal memahami implikasi kebijakan ini terhadap hilangnya pekerjaan di berbagai sektor," katanya dikutip Selasa (3/11/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Gelombang protes atas kebijakan pemerintah yang menghapus skema pengembalian pajak tidak hanya datang dari industri penerbangan. Industri ritel Inggris juga akan melakukan gugatan hukum terhadap keputusan pemerintah.

Salah satunya datang dari raksasa ritel spesialis tax refund turis asing Global Blue. Korporasi juga dilaporkan akan mengambil bagian untuk melakukan tindakan hukum kepada pemerintah yang akan diumumkan pada pekan ini.

Mark & Spencer dan Selfridges bahkan sudah merilis laporan dampak kebijakan bagi industri ritel di Inggris. Laporan tersebut menyebutkan penghapusan tax refund akan mengurangi minat belanja turis asing sampai dengan miliaran poundsterling.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Selanjutnya, potensi penerimaan pajak yang hilang karena lesunya volume belanja ditaksir mencapai £2 miliar atau setara dengan Rp37,7 triliun per tahun. Kebijakan ini juga berpotensi menghilangkan sekitar 70.000 pekerjaan di seluruh wilayah Inggris.

Asosiasi pelaku usaha ritel/Association of International Retail (AIR) mendesak otoritas fiskal untuk meninjau kembali penghapusan tax refund. AIR menegaskan kebijakan fiskal seharusnya melindungi daya saing Inggris sebagai negara tujuan belanja dan ritel di Eropa.

"Semua pihak bertanggung jawab untuk tetap mempekerjakan ribuan orang dan mengamankan miliaran pound pengeluaran wisatawan internasional setiap tahun. Kami sedang menjajaki semua opsi yang tersedia untuk keputusan ini," sebut AIR seperti dikutip dari Yahoo Finance. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Senin, 23 Desember 2024 | 15:45 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?