MESIR

Tax Ratio Ditargetkan Tembus 16,5% Dalam 5 Tahun Ke Depan

Muhamad Wildan | Senin, 14 September 2020 | 17:35 WIB
Tax Ratio Ditargetkan Tembus 16,5% Dalam 5 Tahun Ke Depan

Ilustrasi. (DDTCNews)

KAIRO, DDTCNews—Pemerintah Mesir menargetkan peningkatan tax ratio dari 14% menjadi 16,5% dalam jangka waktu lima tahun seiring dengan reformasi perpajakan yang dilakukan di negara tersebut.

Menteri Keuangan Mesir Mohamed Maait mengatakan sektor informal yang tercatat dalam administrasi perpajakan saat ini makin meningkat. Hal tersebut membuat setoran pajak meningkat hingga 111% dalam waktu empat tahun terakhir.

"Kami menargetkan peningkatan pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 0,5% setiap tahun. Langkah ini akan diimbangi dengan perluasan basis pajak serta stabilisasi kebijakan perpajakan" ujar Maait, Senin (14/9/2020).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Untuk mengembangkan administrasi pajak, lanjut Maait, pemerintah akan memulai piloting program automated unified tax procedures system bersama dengan pelaku usaha besar dan menengah pada Desember 2020.

Pelaku usaha yang terlibat dalam piloting ini akan diwajibkan menerbitkan faktur elektronik. Tercatat, sudah ada 134 perusahaan yang wajib menerbitkan faktur elektronik. Pada Februari 2021, diprediksi bertambah menjadi 340 perusahaan.

Jika tak ada aral melintang, Maait memperkirakan program automated unified tax procedures system akan mulai berlaku pada Januari 2021. Nanti, cakupannya akan diperluas bertahap selama 2 tahun dalam 4 fase.

Baca Juga:
Apa Itu Barang Tidak Kena PPN serta PPN Tak Dipungut dan Dibebaskan?

Pengaplikasian sistem ini akan mencakup seluruh wajib pajak melalui sistem elektronik yang tersentralisasi. Egyptian Tax Authority (ETA) akan memantau seluruh transaksi dan faktur elektronik tersebut secara otomatis dan real time.

Saat ini, total pengusaha kena pajak (PKP) yang memungut dan menyetorkan PPN di Mesir sudah mencapai 577.000 PKP. Meski demikian, Maait mengatakan masih terdapat indikasi praktik pengelakan pajak sebanyak 10.000 kasus.

Melalui automated unified tax procedures system dan faktur elektronik, sistem PPN Mesir diharapkan makin efisien, demikian seperti dilansir Menafn. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra