PMK 81/2024

Tarik Deposit Pajak yang Tidak Digunakan? Lewat Permohonan Restitusi

Redaksi DDTCNews | Senin, 04 November 2024 | 17:15 WIB
Tarik Deposit Pajak yang Tidak Digunakan? Lewat Permohonan Restitusi

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Sesuai dengan ketentuan dalam PMK 81/2024, atas pembayaran deposit pajak dapat diajukan restitusi.

Berdasarkan pada Pasal 122 ayat (2) PMK 81/2024, permohonan pengembalian (restitusi) atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang dapat diajukan atas beberapa jenis pajak, yakni PPh, PPN, PPnBM, PBB, bea meterai, pajak penjualan, dan pajak karbon.

“Selain jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pembayaran deposit pajak yang tidak digunakan untuk pelunasan pajak yang terutang juga dapat diajukan permohonan pengembalian …,” bunyi penggalan Pasal 122 ayat (3) PMK 81/2024, dikutip pada Senin (4/11/2024).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, Menkeu Terbitkan Aturan Teknisnya

Deposit pajak adalah pembayaran pajak yang belum merujuk pada kewajiban pajak tertentu. Sesuai dengan Pasal 103 ayat (1) PMK 81/2024, wajib pajak dapat melakukan pembayaran dan penyetoran pajak menggunakan deposit pajak. Langkah ini dilakukan melalui pemindahbukuan.

Adapun sesuai dengan Pasal 122 ayat (1) PMK 81/2024, permohonan restitusi dapat diajukan dalam hal, pertama, terdapat pembayaran pajak yang bukan merupakan objek pajak yang terutang atau yang seharusnya tidak terutang.

Kedua, terdapat kelebihan pembayaran pajak oleh wajib pajak yang terkait dengan pajak dalam rangka impor. Ketiga, terdapat kesalahan pemotongan atau pemungutan yang mengakibatkan pajak yang dipotong atau dipungut lebih besar daripada pajak yang seharusnya dipotong atau dipungut.

Baca Juga:
Apa Itu Deposit Pajak dalam Coretax System DJP?

Keempat, terdapat kesalahan pemotongan atau pemungutan yang bukan merupakan objek pajak, atau objek pajak dan/atau subjek pajak yang mendapatkan fasilitas perpajakan. Kelima, terdapat kelebihan pemotongan atau pemungutan PPh terkait dengan penerapan P3B bagi subjek pajak luar negeri.

Terkait dengan restitusi, buku ke-27 DDTC berjudul Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran juga memuat artikel Urgensi Meracik Kembali Mekanisme Restitusi PPN di Indonesia. Simak 'Indikator B-Ready World Bank, Restitusi PPN Juga Diulas di Buku DDTC'.

Sebagai informasi kembali, PMK 81/2024 mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Simak pula 'Isi Bab Ketentuan Teknis Pelaksanaan Coretax DJP dalam PMK 81/2024'. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 05 November 2024 | 09:13 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Jelang Coretax Diterapkan, Menkeu Terbitkan Aturan Teknisnya

Senin, 04 November 2024 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Deposit Pajak dalam Coretax System DJP?

Senin, 04 November 2024 | 16:30 WIB LAYANAN PAJAK

DJP Online Sulit Diakses Padahal Tidak Ada Eror? Ini Solusinya

Senin, 04 November 2024 | 12:33 WIB PMK 81/2024

Isi Bab Ketentuan Teknis Pelaksanaan Coretax DJP dalam PMK 81/2024

BERITA PILIHAN
Selasa, 05 November 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Subsidi Elpiji 3 Kg Dipastikan Berlanjut, Subsidi BBM Dikaji Ulang

Selasa, 05 November 2024 | 10:00 WIB PMK 79/2024

Wajib Punya NPWP, KSO Harus Mendaftar ke KPP Tempat Kedudukan

Selasa, 05 November 2024 | 09:31 WIB KOTA SEMARANG

Manfaatkan! Perpanjangan Insentif Diskon BPHTB Hingga Akhir November

Selasa, 05 November 2024 | 09:13 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Jelang Coretax Diterapkan, Menkeu Terbitkan Aturan Teknisnya

Selasa, 05 November 2024 | 09:00 WIB PROVINSI NTB

Pemda di NTB Mulai Uji Coba Opsen Pajak November 2024

Senin, 04 November 2024 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Deposit Pajak dalam Coretax System DJP?

Senin, 04 November 2024 | 18:00 WIB PMK 82/2024

PMK Baru! Pemerintah Pertegas Tata Cara Pembebasan Cukai

Senin, 04 November 2024 | 17:30 WIB PMK 69/2024

Penerima Tax Holiday Kena Pajak Minimum, BKPM Siapkan Insentif Baru

Senin, 04 November 2024 | 17:00 WIB PMK 79/2024

KSO Harus Hitung, Lapor, dan Bayar PPh sesuai Ketentuan PMK 79/2024