Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyebut realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp901,02 triliun atau di atas target yang ditetapkan sejumlah Rp900 triliun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah tenaga kerja yang terserap dari investasi tersebut mencapai 1,2 juta orang. Namun demikian, ia berpendapat jumlah tenaga kerja yang terserap justru lebih besar.
"Ini tenaga kerja langsung. Dalam teori ekonomi, biasanya bisa 3 kali hingga 4 kali lipat. Kalau dikali 3 atau 4 maka bisa 4 juta sampai 5 juta," katanya, Kamis (27/1/2022).
Dari total realisasi investasi tersebut, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp454 triliun. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp447 triliun.
"Kalau tren ini mampu kita pertahankan, Indonesia akan masuk ke pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pendapatan per kapita bisa bergeser," ujar Bahlil.
Secara sektoral, lanjutnya, sektor tersier masih mendominasi realisasi investasi sepanjang tahun lalu. Berdasarkan catatannya, realisasi investasi pada sektor tersier mencapai Rp442,4 triliun atau 49,1% dari total investasi.
Sementara itu, realisasi investasi pada sektor sekunder mencapai Rp325,4 triliun atau berkontribusi sebesar 36,1% terhadap total realisasi investasi.
Ke depannya, lanjut Bahlil, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan realisasi investasi pada sektor sekunder. Harapannya, kontribusi sektor tersebut bakal menandingi atau melampaui kontribusi sektor tersier.
"Kami pikirkan besok di 2022 harus sudah berimbang dengan tersier. Sektor primer ini juga bisa tingkatkan untuk penciptaan lapangan kerja," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.