PEMILU 2024

Tak Bakal Naikkan Tarif Pajak, TKN Prabowo: Ada Sumber Penerimaan Lain

Muhamad Wildan | Senin, 29 Januari 2024 | 14:00 WIB
Tak Bakal Naikkan Tarif Pajak, TKN Prabowo: Ada Sumber Penerimaan Lain

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Drajad Wibowo.

JAKARTA, DDTCNews - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengeklaim capres dan cawapres yang mereka usung tidak akan meningkatkan tarif pajak jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Drajad Wibowo mengatakan pemenuhan kebutuhan penerimaan pajak bakal lebih banyak berasal dari optimalisasi dari sumber-sumber yang selama ini belum terpungut secara maksimal.

"Prabowo-Gibran tidak akan menaikkan tarif pajak. Prabowo-Gibran juga tidak akan mengejar rakyat banyak, apalagi mahasiswa, pemilik motor, tidak. Kami sudah menemukan sumber-sumber penerimaan yang seharusnya kita terima," katanya, dikutip pada Senin (29/1/2024).

Baca Juga:
Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Saat ini, lanjut Drajad, banyak kegiatan ekonomi ilegal yang merugikan negara dan seharusnya bisa direalisasikan sebagai penerimaan negara.

"Illegal economy itu dengan pendekatan tertentu, karena mereka tidak bayar pajak dan merugikan perekonomian, itu bisa kami tangani," ujar Drajad dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

Drajad menambahkan saat ini terdapat hak negara berdasarkan putusan yang berkekuatan hukum tetap atau inkracht yang belum direalisasikan potensi penerimaannya. Menurutnya, ada potensi penerimaan negara senilai Rp90 triliun dari putusan-putusan tersebut.

Baca Juga:
Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Sebagai informasi, Prabowo-Gibran berencana membentuk badan penerimaan negara dalam rangka meningkatkan pendapatan negara baik pajak maupun selain pajak menjadi sebesar 23% dari PDB.

Menurut Prabowo, Indonesia seharusnya mampu meningkatkan pendapatannya mengingat negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam mampu meningkatkan rasio pendapatan ke level 16% hingga 18%.

"Apa sih bedanya kita dengan orang Thailand dan orang Vietnam, apa kita lebih bodoh atau apa masalahnya? If they can do it, we must also do it," tutur Prabowo. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi