Ilustrasi. Sebuah pesawat udara melakukan pengisian bahan bakar ketika berada di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (6/8/2024). Provinsi Papua Barat Daya mengalami Inflasi pada bulan Juli sebesar 0,25 persen, dengan kelompok penyumbang terbesar inflasi adalah transportasi, tarif angkutan udara sebesar 0,15 persen. FOTO/Olha Mulalinda/Spt.
STOCKHOLM, DDTCNews - Swedia berencana menghapuskan pajak penerbangan (aviation tax) mulai 1 Juli 2025.
Pajak penerbangan senilai SEK76 (Rp114.000) hingga SEK504 (Rp756.000) tersebut pertama kali dikenakan pada 2018 dalam rangka menekan dampak lingkungan yang timbul akibat transportasi penerbangan.
"Kami mengakui adanya risiko lingkungan. Namun, penghapusan pajak diperlukan untuk menciptakan industri penerbangan yang kompetitif baik bagi bisnis maupun individu," ungkap ketua fraksi partai petahana Linda Lindberg, dikutip Jumat (6/9/2024).
Dengan dihapuskannya pajak penerbangan, harga tiket pesawat domestik dan antarnegara Eropa akan turun SEK80, sedangkan harga tiket pesawat jarak jauh bakal turun senilai SEK325.
Rencana penghapusan pajak penerbangan mendapatkan sambutan positif dari BUMN pengelola bandara, Swedavia. CEO Swedavia Jonas Abrahamsson mengatakan pajak penerbangan telah membatasi konektivitas udara dan pertumbuhan ekonomi Swedia.
"Kami menyerukan upaya terpadu untuk menciptakan transportasi udara yang berkelanjutan lewat inovasi bahan bakar biofuel, hidrogen, dan penerbangan listrik," ujar Abrahamsson seperti dilansir aviation24.be.
Adapun International Air Transport Association (IATA) dalam keterangan resminya berpandangan pajak penerbangan telah menghambat pemulihan industri penerbangan Swedia. Akibat pajak ini, industri penerbangan Swedia tertinggal bila dibandingkan dengan industri penerbangan negara tetangga.
"Penghapusan pajak ini menunjukkan bahwa pemerintah Swedia serius dalam memulihkan akses perjalanan udara bagi semua warganya. Ini akan memberikan sinyal ekonomi positif yang kuat bagi para investor," ujar Presiden Kawasan Eropa IATA Rafael Schvartzman. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.