KEBIJAKAN PANGAN

Stabilkan Harga, Pemerintah Bakal Impor Beras 2,8 Juta Ton

Muhamad Wildan | Sabtu, 20 Januari 2024 | 17:00 WIB
Stabilkan Harga, Pemerintah Bakal Impor Beras 2,8 Juta Ton

Pedagang merapikan beras dagangannya di Jalan Rajawali, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (2/1/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat eceran naik sebesar 0,48 persen secara month to month (mtm) dan 17,07 persen secara year to year (yoy) pada Desember 2023 seiring dengan kenaikan harga gabah. ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berencana untuk mengimpor beras dalam rangka menjaga ketersediaan stok beras dan cadangan beras pemerintah (CBP) di awal tahun.

Impor beras dilakukan dalam rangka mengatasi defisit beras akibat El Nino. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras akan diimpor sebelum panen raya.

"Stok beras ini harus cukup sampai dengan nanti peak season," ujar Arief, dikutip Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Arief mengatakan kebutuhan beras Indonesia setiap bulan adalah sebanyak 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton. Adapun defisit stok beras pada Januari hingga Februari 2024 tercatat mencapai 2,8 juta ton.

Importasi akan dilakukan pada awal tahun agar harga beras tidak jatuh saat musim panen. "Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk," ujar Arief.

Selain beras, pemerintah juga berupaya untuk memastikan kecukupan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok lainnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah pada tahun ini memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas harga jagung, ayam, dan telur.

"Karena ada El Nino, [ketersediaan] satu beras, dua jagung, gitu [menjadi] perhatian. Karena jagung itu kan nanti untuk pakan ternak itu kaitan dengan harga ayam, harga telur," ujar Zulhas. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses