PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

Dian Kurniati | Jumat, 07 Juni 2024 | 10:47 WIB
Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan peringkat utang (credit rating) Indonesia yang saat ini berada pada posisi BBB dan outlook stable.

Sri Mulyani mengatakan salah satu kunci kenaikan peringkat utang ini adalah peningkatan rasio perpajakan (tax ratio). Oleh karena itu, pengelolaan APBN termasuk tax ratio perlu terus diperbaiki.

"Kami sebetulnya masih berharap suatu saat Indonesia segera mencapai single A. Salah satu yang untuk menjadi single A adalah kalau kita bisa memperbaiki tax ratio, dan itu adalah usaha keras," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, dikutip pada Jumat (7/6/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Tax ratio tercatat sebesar 10,32% pada 2023. Adapun pada tahun ini, tax ratio ditargetkan sebesar 10,12%.

Selain tax ratio, Sri Mulyani menyebut faktor lain yang turut mempengaruhi peringkat utang Indonesia yakni pendalaman pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar keuangan. Oleh karena itu, pemerintah dan DPR mengesahkan UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

Dia menjelaskan peringkat kredit Indonesia hingga April 2024 tetap terjaga pada level investment grade sebagaimana terakhir diafirmasi oleh Fitch dan Moody's. Kedua lembaga pemeringkat ini masing-masing memberikan peringkat kredit BBB dan Baa2 dengan outlook stable.

Baca Juga:
Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit Indonesia dengan mempertimbangkan stabilitas ekonomi yang terjaga dan rasio utang terhadap PDB yang relatif rendah. Sementara Moody's, mempertahankan peringkat kredit Indonesia karena menilai ketahanan ekonomi Indonesia yang terjaga serta didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Sri Mulyani pun menyebut Indonesia mampu mempertahankan peringkat utang meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Menurutnya, ada beberapa negara yang memiliki peringkat utang seperti Indonesia, tetapi outlook-nya mulai negatif.

Apabila outlook negatif terus berlanjut, peringkat utang negara tersebut dapat diturunkan. Di sisi lain, banyak negara maju juga mulai mengalami penurunan peringkat kredit dan outlook negatif, seperti Prancis dan Amerika Serikat.

"Jadi stable atau positif stable dalam situasi yang kondisi ekonominya dan beban dari keseluruhan syok sangat besar ini merupakan suatu prestasi," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

Jumat, 24 Januari 2025 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Capai Target 2024, Kanwil DJP Jakarta Barat Kumpulkan Rp64,7 Triliun

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor