Ilustrasi. Gedung Kementerian Keuangan. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berkomitmen untuk menjalankan APBN 2022 secara fleksibel sembari menjaga momentum konsolidasi fiskal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN 2022 disusun berdasarkan Perppu 1/2020. Dengan data dan informasi yang lebih baik, pemerintah membuka ruang untuk mengubah APBN 2022 apabila diperlukan.
"Akan kita lihat apakah ada yang perlu di-adjust dalam UU APBN, apakah bisa fleksibel seperti 2021 atau perlu ada perubahan. Itu yang akan kami bahas bersama DPR," katanya dikutip pada Senin (3/1/2022).
Sri Mulyani menuturkan target-target yang tertuang pada APBN 2022 sangat dipengaruhi oleh kondisi ketika pemerintah bersama DPR menyusun anggaran. Kala itu, pembahasan anggaran dilakukan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 varian delta.
"APBN 2022 itu disampaikan Agustus saat delta terjadi. Dibahas saat tengah-tengah delta sedang mengamuk dan diselesaikan saat delta mulai terkontrol. Jadi seluruh suasana batin politis sangat dipengaruhi delta kala itu," ujarnya.
Untuk diketahui, target penerimaan pajak dalam APBN 2022 dipatok senilain Rp1.265 triliun. Target tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak 2021 yang mencapai Rp1.277,5 triliun.
Sementara itu, target defisit anggaran pada APBN 2022 juga lebih tinggi ketimbang realisasi defisit APBN 2021 senilai Rp783,7 triliun atau 4,65% dari PDB. Adapun target defisit APBN pada 2022 ditargetkan Rp868,01 triliun atau 4,85% dari PDB.
Sri Mulyani menjelaskan kinerja positif APBN 2021 akan menjadi bantalan bagi APBN 2022. Nanti, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kemenkeu dan Bank Indonesia akan menjadi modal untuk menjaga daya tahan APBN 2022. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.