Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Contact center Ditjen Pajak (DJP) menawarkan solusi kepada wajib pajak jika mendapati operasional aplikasi e-faktur yang lemot. Lambatnya e-faktur bisa disebabkan banyaknya database yang tersimpan.
Mengatasi masalah tersebut, wajib pajak perlu membuat database baru. Namun, sebelum membuat database baru, wajib pajak perlu mem-back up database lama terlebih dulu agar tidak kesulitan jika suatu saat membutuhkan database lama kembali.
"Jika aplikasi e-faktur lemot, bisa dengan cata membuat database baru di menu administrasi database agar load database-nya tidak berat," cuit DJP melalui akun contact center Kring Pajak, Jumat (3/11/2023).
Besarnya penyimpanan yang dibutuhkan e-faktur bergantung pada seberapa banyak data yang disimpan. Jika ukuran database sudah besar, sebagian file back up dapat dipindahkan ke tempat penyimpanan lain seperti harddisk atau flashdisk.
Sebelumnya, DDTCNews sempat mengulas cara mudah mem-back up database e-faktur. Setidaknya terdapat tiga metode atau cara mudah yang dapat dilakukan untuk backup database. Pertama, salin seluruh folder aplikasi e-faktur dan simpan di direktori lainnya. Caranya, klik kanan pada folder aplikasi e-faktur lalu pilih Copy.
Kemudian, simpan folder di direktori lainnya seperti flashdisk atau external hard disk. Anda dapat menyimpan folder tesebut pada direktori lain dengan cara klik kanan pada tempat penyimpanan yang diinginkan lalu pilih Paste.
Kedua, hanya menyalin database. Khusus metode ini, pastikan perangkat Anda sudah terinstal aplikasi Winrar. Berikutnya, silakan buka folder e-faktur. Kemudian, Anda akan menemukan folder db. Pada folder tersebut, klik kanan lalu pilih Add to “db.rar”.
Selanjutnya, sistem Winrar akan melalui tahap pemrosesan hingga selesai. Apabila sudah berhasil, Anda akan menemukan file baru yang bernama db.rar. Tahap berikutnya, silakan salin db.rar dan simpan di direktori lainnya.
Ketiga, salin folder backup. Metode ini dapat Anda lakukan dengan cara buka folder e-faktur.
Berikutnya, Anda akan menemukan folder bernama backup. Buka folder backup. Dalam folder tersebut, Anda akan menemukan sejumlah database dalam format .zip. Anda dapat memilih database yang disalin lalu pindahkan ke direktori lainnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.