Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman (tengah) memberikan penjelasan kepada awak media.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan kinerja penerimaan pajak hingga akhir September 2019 tidak mengalami perubahan berarti dari akhir bulan sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman dalam press briefing APBN 2019 hari ini. Namun, dia tidak menyebutkan secara rinci angka pertumbuhan tersebut. Hingga saat ini, Kemenkeu belum merilis dokumen APBN Kita terbaru. ‘
“Untuk realisasi (pertumbuhan] penerimaan pajak tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya," katanya di Ruang Pers Kemenkeu, Jumat (25/10/2019).
Luky melanjutkan kinerja penerimaan pajak seharusnya meningkat pada Desember 2019. Hal ini sejalan dengan pola penerimaan pajak yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, ada dua periode yang memiliki penerimaan lebih tinggi dari biasanya.
Pertama, periode Maret dan April, saat musim penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh) wajib pajak orang pribadi dan badan. Kedua, periode Desember, saat tutup tahun fiskal.
Khusus untuk Desember, penerimaan diprediksi lebih tinggi karena ditutupnya pembayaran SPT masa baik PPh maupun pajak pertambahan nilai (PPN). Oleh karena itu, dia optimistis kinerja akan membaik pada Desember 2019.
“Di akhir Desember itu biasanya penerimaan bisa dua kali lipat karena ada pembayaran bulanan PPh dan PPN. Dan itu, tidak ada ijon-ijon lagi seperti tahun lalu,” paparnya.
Seperti diketahui, hingga akhir Agustus 2019, Ditjen Pajak (DJP) telah mengumpulkan penerimaan mencapai Rp800,16 triliun. Realisasi setoran DJP tersebut hanya tumbuh 0,21% dan memenuhi 50,78% dari target APBN yang senilai Rp1.577, 5 triliun.
Hingga saat ini, otoritas fiskal belum memperbarui angka kinerja APBN untuk posisi akhir September 2019. Luky menyebutkan transisi politik dan pembentukan kabinet baru menjadi salah satu penyebab belum dirilisnya angka realisasi itu ke publik.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.