Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan kinerja APBN 2021 hingga akhir Maret 2021. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN pada kuartal I/2021 mencapai Rp144,2 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi defisit APBN tersebut tercatat mencapai 14,3% dari target Rp1.006,4 triliun. Realisasi defisit APBN tersebut juga setara dengan 0,82% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Ini semua di dalam koridor yang bisa kita kontrol dan kita akan pantau terus," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4/2021).
Suahasil mengatakan pembiayaan anggaran hingga Maret 2021 tercatat Rp323,0 triliun atau setara 32,1% dari target. Realisasi pembiayaan tersebut tumbuh 282,1% dibandingkan dengan periode yang sama 2020 senilai Rp8,1 triliun.
Suahasil menjelaskan defisit APBN yang senilai Rp144,3 triliun tersebut dikarenakan realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp378,8 triliun dan belanja negara Rp523,0 triliun.
Pendapatan negara itu utamanya disumbang penerimaan pajak senilai Rp228,1 triliun atau minus 5,6% dari kinerja periode yang sama tahun lalu. Kemudian, ada penerimaan kepabeanan dan cukai Rp62,3 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp88,1 triliun, dan hibah Rp300 miliar.
Dari sisi belanja negara, ada belanja pemerintah pusat senilai Rp350,1 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp173,0 triliun. "[TKDD] sudah tertransfer Rp173 triliun, practically flat tapi kalau dilihat memang lebih kecil, lebih kecil 0,9% transfernya," ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.