Gedung Bank Indonesia. (foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mencatat devisa hasil ekspor (DHE) hasil operasi moneter term deposit valas sejauh ini telah mencapai US$1,03 miliar dengan nilai outstanding US$452 juta.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan sudah terlihat perkembangan yang positif pada implementasi operasi moneter term deposit valas DHE. Menurutnya, BI juga akan terus memberikan pemahaman mengenai operasi moneter tersebut.
"Ini memang suatu instrumen baru yang memang butuh pemahaman, baik dari sisi bank maupun korporasi," katanya, dikutip pada Jumat (23/6/2023).
Destry menuturkan BI mengimplementasikan term deposit valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada BI sesuai mekanisme pasar sejak 1 Maret 2023. Pada saat awal dirilis, baru ada 7 bank dan 12 korporasi yang berpartisipasi.
Pada pertengahan Juli 2023, tercatat jumlah partisipannya sudah meningkat menjadi 10 bank dan 26 korporasi.
Destry juga menjelaskan para partisipan mulai melirik instrumen term deposit valas DHE dengan tenor lebih panjang. Hal itu berbeda dengan kondisi saat operasi moneter ini baru diluncurkan, ketika kebanyakan partisipan masih memiliki tenor pendek.
Pada 1 Juni 2023, partisipan yang memilih tenor 1 bulan tercatat 50%, sedangkan tenor 3 bulan dipilih 37% partisipan, dan tenor 6 bulan dipilih 13% partisipan.
"Kami memang bersama-sama dengan bank juga sekarang terus mensosialisasikan kepada corporate khususnya," ujarnya.
BI menerapkan operasi moneter berupa term deposit valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada BI sesuai dengan mekanisme pasar.
Dengan mekanisme ini, eksportir dapat menempatkan DHE pada bank yang ditetapkan sebagai agen bank. Kemudian, bank itulah yang akan meneruskan DHE kepada BI.
Dalam pelaksanaannya, BI akan secara berkala menawarkan term deposit valas DHE kepada agen bank sehingga dapat memobilisasi DHE dari para eksportir.
BI pun akan memberikan suku bunga term deposit valas DHE yang kompetitif dengan memperhatikan indikasi suku bunga valas counterparty BI di luar negeri.
Bagi agen bank, mereka juga akan memperoleh fee atau spread dari BI secara menarik. Apabila agen bank mampu memobilisasi DHE dalam nominal besar dan bertenor panjang, fee yang diperoleh bakal makin menarik.
Di sisi lain, pemerintah berencana merevisi PP 1/2019 yang mengatur penempatan DHE sumber daya alam (SDA) dan hilirisasi SDA. Melalui revisi ini, pemerintah akan menyediakan insentif menarik agar makin banyak DHE yang dapat dipulangkan ke dalam negeri. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.