Kepala BPS Suhariyanto.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Agustus 2019. Naiknya biaya pendidikan menjadi faktor dominan yang menyumbang inflasi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada Agustus 2019 yang sebesar 0,12% (month to month/mtm) disebabkan beberapa faktor utama. Dari sisi kelompok pengeluaran, biaya pendidikan menjadi pendorong utama inflasi.
“Kelompok pendidikan yang mempunyai andil paling besar. Penyebabnya adalah kenaikan uang sekolah SD, SMP, SMA dan juga perguruan tinggi yang kesemuanya mengalami inflasi,” katanya di Kantor BPS, Senin (2/9/2019).
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Agustus 2019 mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,21%. Kelompok bahan makanan tercatat deflasi sebesar 0,19%. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang juga tercatat mengalami deflasi sebesar 0,55%.
Suhariyanto memaparkan capaian inflasi bulanan sebesar 0,12% dan secara tahunan sebesar 3,49% masih tergolong aman. Namun, pemerintah perlu mewaspadai dua faktor untuk mengendalikan inflasi hingga akhir tahun.
Pertama, pemerintah perlu mewaspadai musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2019. Hal ini akan memengaruhi pergerakan harga pangan ke depannya. “Musim kemarau ini akan berdampak pada produksi tanaman sehingga penting untuk jaga pasokan,” paparnya.
Kedua, pergerakan harga emas yang terus meningkat. Hal ini terjadi sebagai imbas ketidakpastian ekonomi yang terus berlangsung saat ini. Aspek ini, menurutnya, akan memengaruhi laju inflasi dalam empat bulan kedepan.
“Kondisi ketidakpastian saat ini mendorong investor untuk beralih kepada instrumen yang lebih aman seperti emas. Jadi, inflasi yoy yang sebesar 3,49% ini masih dalam batas aman dan masih dalam target pemerintah sebesar 3,5%,” Imbuhnya.
Sumber: BPS, 2019.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.