PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Serapan Belanja APBN di NTT Masih Rendah

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 November 2019 | 14:48 WIB
Serapan Belanja APBN di NTT Masih Rendah Kepala Kanwil DJPb NTT Lidya Kurniawati Christyanti.

LABUAN BAJO, DDTCNews - Kegiatan belanja yang bersumber dari APBN untuk Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sekitar 70%. Ditjen Perbendaharaan (DJPb) terus mendorong kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda) untuk menyerap anggaran hingga bulan depan.

Kepala Kanwil DJPb NTT Lidya Kurniawati Christyanti mengatakan hingga akhir Oktober 2019, realisasi belanja APBN untuk NTT sekitar 76% dari target belanja K/L dan transfer ke daerah senilai Rp35,08 trilun. Menurutnya, serapan anggaran tersebut tergolong minim.

“Kami tetap dorong K/L dan pemda untuk merealisasikan anggaran dan kita optimistis angkanya naik pada Desember 2019," katanya dalam Press Tour APBN 2020, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Menurut Lidya, baik K/L maupun pemda masih mempunyai waktu untuk melakukan pencairan anggaran karena batas waktu paling lambat pengajuan pada 20 Desember 2019. Adapun serapan anggaran diprediksi tidak akan mencapai 100% dari target.

Kanwil DJPb NTT memproyeksikan realisasi belanja K/L hingga akhir tahun mencapai Rp8,8 triliun atau 84,6% dari target. Secara keseluruhan, Lidya mendorong serapan anggaran dapat menyentuh 90% dari target yang ditetapkan. Oleh karena itu, koordinasi terus dilakukan kepada bendaharawan baik pemerintah dan juga pemerintah daerah untuk segera melakukan realisasi belanja.

Dia menyebut realisasi belanja pemerintah pusat masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Catatan DJPb menunjukan kontribusi belanja APBN untuk K/L dan TKDD di NTT menyumbang 40% pertumbuhan ekonomi NTT.

Baca Juga:
Pagu Sudah Dikunci, Penambahan K/L Tak Akan Tambah Anggaran Belanja

"Kontribusi APBN ke pertumbuhan ekonomi NTT sangat tinggi. Konsumsi pemerintah itu mendukung 30%-40% PDRD NTT. Artinya, pertumbuhan NTT masih tergantung pada dana alokasi APBN dari sisi konsumsi pemerintah," paparnya.

Lidya meyakini dengan serapan belanja yang dilakukan pada kuartal IV ini mampu menopang pertumbuhan ekonomi NTT sebesar 5,32% pada 2019. Dengan demikian, ada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,29% dengan serapan belanja APBN mencapai Rp34,3 triliun. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Rabu, 18 September 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pagu Sudah Dikunci, Penambahan K/L Tak Akan Tambah Anggaran Belanja

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN