MALAYSIA

Seperti Indonesia, Malaysia Akhirnya Resesi pada Kuartal III/2020

Dian Kurniati | Jumat, 13 November 2020 | 16:40 WIB
Seperti Indonesia, Malaysia Akhirnya Resesi pada Kuartal III/2020

Ilustrasi. (DDTCNews)

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) Malaysia mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 mengalami kontraksi sebesar -2,7%, yang sekaligus menandai resesi di negara tersebut.

Kepala BPS Malaysia Datuk Seri Mohd Uzir Mahidin mengatakan kontraksi tersebut masih lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang -17,1%. Menurutnya, catatan produk domestik (PDB) Malaysia mulai menunjukkan pemulihan dari tekanan pandemi Covid-19.

"Pada kuartal III, pertumbuhan PDB Malaysia pulih secara signifikan dengan mencatatkan minus 2,7% dari penurunan tajam minus 17,1% pada kuartal sebelumnya," katanya, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Mohd Uzir mengatakan PDB kuartal I/2020 hanya tumbuh 0,7% secara tahunan. Pada kuartal II/2020, kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -17,1% merupakan rekor yang terendah di Malaysia. Adapun Malaysia tercatat mengalami pertumbuhan negatif pada 2009.

Pada kuartal III/2020, konsumsi rumah tangga tercatat mengalami membaik dengan -2,1%, sedangkan kuartal sebelumnya -18,5%. Menurut Mohd Uzir, perbaikan tersebut didukung oleh mulai dibukanya kembali berbagai aktivitas ekonomi, serta efek stimulus pemerintah.

Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 6,9% lantaran tingginya pengeluaran untuk bantuan masyarakat dan peningkatan layanan publik. Adapun investasi di sektor swasta dan pemerintah masih terkontraksi masing-masing sebesar -9,3% dan -18,6%.

Baca Juga:
Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Dari sisi penawaran, aktivitas ekonomi membaik pada sebagian besar sektor usaha seiring dengan penanganan kasus Covid-19. Sektor manufaktur tumbuh 3,3%, terutama untuk produksi listrik dan elektronik serta alat medis.

Sektor jasa membaik meski masih minus 4% pada kuartal III/2020 lantaran pada kuartal sebelumnya terkontraksi 16,2%. Menurut Mohd Uzir, sektor jasa membaik karena kinerja subsektor keuangan, asuransi, dan teknologi informatika.

Dilansir dari malaymail.com, Bank Negara Malaysia pada April memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 antara -3,5% hingga -5,5%. Tahun depan, pertumbuhan PDB Malaysia diperkirakan pulih dengan pertumbuhan sebesar berkisar 5,5%—8,0%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

18 November 2020 | 22:51 WIB

resesi saat in tidak hanya menimpa Malaysia saja, melainkan 92% negara di dunia juga ikut terpukul resesi. kiranya ini wajar, mengingat situasi pendemi saat ini memang penuh rintangan dan merupakan situasi yang tergolong langka terjadi.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP