Ilustrasi. (foto: marketingmagazine.com.my)
NAIROBI, DDTCNews – Anggota Senat di Kenya meminta pemerintah untuk tidak memungut pajak domestik atas penghasilan berupa hadiah yang diterima oleh atlet-atlet Kenya dari kompetisi yang dimenangkan di luar negeri.
Senat memandang pemungutan pajak oleh pemerintah menimbulkan pajak berganda. Anggota Senat Samson Cherarkey pun meminta Presiden Uhuru Kenyatta untuk mengintervensi dan menyelesaikan persoalan tersebut.
"Sangat menyakitkan melihat orang muda kita berjuang keras dan memenangkan kompetisi melalui keringat dan darah mereka lalu kemudian dikenai pajak di negara sendiri," katanya, dikutip Senin (4/01/2021).
Sementara itu, Anggota Senat Ali Abdullahi mengatakan uang pajak yang dikumpulkan dari hadiah yang diperoleh atlet Kenya di luar negeri sebaiknya dikumpulkan dalam rekening khusus yang nantinya dialokasikan untuk menjamin kesejahteraan atlet.
"Anti-Doping Agency yang baru dibentuk bisa bertanggung jawab untuk menampung dana ini dan memastikan dana yang terkumpul dari atlet akan dikembalikan kepada atlet," ujar Abdullahi seperti dilansir capitalfm.co.ke.
Otoritas pajak Kenya (Kenya Revenue Authority/KRA) menyatakan pemajakan berganda timbul akibat tumpang tindih sistem pajak yang berlaku antaryurisdiksi. Alhasil, tak sedikit atlet Kenya yang berpindah kewarganegaraan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Saat ini, Kenya baru memiliki perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) dengan 15 negara mitra. Senat pun meminta KRA mencari solusi perpajakan bagi atlet Kenya untuk melindungi penghasilan atlet-atlet tersebut. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.