AMERIKA SERIKAT

Sempat Diancam, Pemerintah Akhirnya Perpanjang Insentif Pajak Film

Redaksi DDTCNews | Selasa, 06 Agustus 2019 | 11:39 WIB
Sempat Diancam, Pemerintah Akhirnya Perpanjang Insentif Pajak Film

J.B. Pritzker. (foto: Northwest Herald)

CHICAGO, DDTCNews – Pemerintah Illinois memberikan perpanjangan atas kredit pajak film. Perpanjangan insentif ini ditujukan untuk memperkuat industri film lokal.

Gubernur J.B. Pritzker telah menandatangani regulasi tentang perpanjangan kredit pajak film. Penandatanganan disaksikan pula oleh Dick Wolf, produser acara televisi di Chicago. Sebelumnya Wolf mengancam akan memindahkan perusahaannya ke luar negeri jika kredit pajak itu tidak diperpanjang.

“Dengan memperpanjang kredit pajak ini, setidaknya hingga 2026 [awalnya hanya berlaku hingga 2021], kami menjamin bahwa industri film tidak akan hilang dalam waktu dekat,” ujar Pritzker, seperti dikutip pada Selasa (6/8/2019).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Adapun Insentif itu diberikan kepada perusahaan film yang membuat rekaman secara lokal. Insentif tersebut berupa pemberian kredit pajak 30% atas biaya produksi. Diberikan pula kredit pajak atas pengeluaran untuk gaji hingga US$100.000 (sekitar Rp1,4 miliar) per pekerja.

Direktur Kantor Film Illinois Peter Hawley mengatakan insentif tersebut sangat penting agar industri film lokal dapat mempersembahkan hasil produksinya pada negara. Tanpa adanya insentif itu, dia meyakini akan sangat sedikit film nasional yang dapat diproduksi.

Kantor Film Illinois melaporkan industri film di negara bagian Amerika Serikat ini mampu menghasilkan pendapatan senilai US$263 juta (sekitar Rp3,8 triliun) pada tahun fiskal 2018. Tidak hanya itu, industri ini juga menyokong hampir 16.000 lapangan kerja.

Baca Juga:
Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Lebih lanjut, Hawley mengaku ingin meningkatkan jumlah pendapatan dan serapan tenaga kerja dengan membawa pusat produksi film ke Chicago. Dia juga berharap dapat menarik nama-nama besar dalam penyedia streaming service seperti Netflix dan Disney.

“Saya ingin Netflix, Disney, hingga Amazon datang ke sini. Ini karena jika mereka membangun fasilitas studio di sini, mereka akan menjamin sejumlah lapangan pekerjaan selama bertahun-tahun,” imbuhnya, seperti dilansir news.wttw.com. (MG-nor/kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN