KURS PAJAK 16-22 NOVEMBER 2016

Ringgit dan Dolar Singapura Kompak Merosot

Redaksi DDTCNews | Rabu, 16 November 2016 | 12:15 WIB
Ringgit dan Dolar Singapura Kompak Merosot

JAKARTA, DDTCNews – Penguatan kembali terjadi pada dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah untuk pelunasan pajak (kurs beli) periode 16-22 November 2016, dimana nilainya meningkat drastis sebesar 152 poin atau setara dengan 1,16% dari Rp13.070 menjadi Rp13.222 per dolar AS.

Sementara itu, Ringgit Malaysia dan Dolar SIngapura mulai menurun setelah pekan lalu mulai kembali menguat. Ringgit Malaysia melemah dengan penurunan sebesar 28,44 poin atau 0,91% dari Rp3.118,57 menjadi Rp3.090,13. Hal senada juga dialami Dolar Singapura yang menurun sebesar 26,81 poin dari Rp9.435,18 menjadi Rp9.408,37.

Kurs pajak ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 48/KM.10/2016. Kurs ini digunakan untuk pelunasan pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan bea masuk. Berikut kurs pajak periode 16–22 November 2016 selengkapnya:

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS
No Mata Uang Negara (Kode) Nilai Perubahan
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,222.00 1.16 %
2 Dolar Australia (AUD) 10,073.50 0.49 %
3 Dolar Kanada (CAD) 9,825.21 0.69 %
4 Kroner Denmark (DKK) 1,935.28 -0.74 %
5 Dolar Hongkong (HKD) 1,704.48 1.14 %
6 Ringgit Malaysia (MYR) 3,090.13 -0.91 %
7 Dolar Selandia Baru (NZD) 9,543.86 0.13 %
8 Kroner Norwegia (NOK) 1,582.57 -0.93 %
9 Poundsterling Inggris (GBP) 16,517.25 1.91 %
10 Dolar Singapura (SGD) 9,408.37 -0.28 %
11 Kroner Swedia (SEK) 1,458.47 -0.10 %
12 Franc Swiss (CHF) 13,409.74 -0.18 %
13 Yen Jepang (JPY) 12,431.31 -1.57 %
14 Kyat Myanmar (MMK) 10.26 0.98 %
15 Rupee India (INR) 198.12 1.14 %
16 Dinar Kuwait (KWD) 43,627.48 1.00 %
17 Rupee Pakistan (PKR) 126.29 1.22 %
18 Peso Philipina (PHP) 270.68 0.26 %
19 Riyal Saudi Arabia (SAR) 3,525.25 1.16 %
20 Rupee Sri Lanka (LKR) 89.44 1.42 %
21 Bath Thailand (THB) 375.36 0.48 %
22 Dolar Brunei Darussalam (BND) 9,406.89 -0.29 %
23 Euro Euro (EUR) 14,403.44 -0.72 %
24 Yuan Renminbi Tiongkok (CNY) 1,937.85 0.42 %
25 Won Korea (KRW) 11.46 0.17 %

* Note : untuk JPY adalah nilai Rupiah per 100 Yen

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 09 Oktober 2024 | 09:00 WIB KURS PAJAK 09 OKTOBER 2024 - 15 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:17 WIB KURS PAJAK 02 OKTOBER 2024 - 08 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Dolar AS dan Mata Uang Mitra

Rabu, 25 September 2024 | 09:35 WIB KURS PAJAK 25 SEPTEMBER 2024 - 01 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Minggu Ini: Rupiah Menguat Atas Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN