JAKARTA, DDTCNews – Repatriasi dana yang dihasilkan melalui program pengampunan pajak dinilai mampu meningkatkan industri properti di Indonesia. Peningkatan tersebut disebut akan akan terasa signifikan pada 2017 mendatang.
Direktur PT Sanjaya Konsultindo Nusantara Lucas Sony Sanjaya mengatakan peningkatan trend pada industri properti juga karena pemerintah memberlakukan program pengampunan pajak ini dengan tujuan membangun perekonomian nasional salah satunya melalui sektor properti.
“Saya telah memproyeksikan ini, kemungkinan besar pada awal tahun depan trend industri properti akan mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh repatriasi dari program tax amnesty,” ujarnya di Jakarta, Kamis (22/9).
Meskipun hingga saat ini, mayoritas partisipan program pengampunan pajak belum mengarahkan repatriasinya ke sektor properti. Ia memproyeksikan ke depannya partisipan tax amnesty akan mengincar properti di berbagai lokasi.
Namun dampak positif tersebut diakuinya belum terasa signifikan pada tahun 2016 ini, karena program tersebut baru berjalan sekitar 2,5 bulan sejak pertengahan bulan Juli 2016 lalu.
Lucas menambahkan gedung perkantoran dan apartemen akan menjadi sasaran utama para partisipan program pengampunan dalam melakukan investasinya di sektor properti. Mengingat perkantoran akan berguna untuk mengembangkan usaha.
Sedangkan apartemen bisa dijadikan lahan usaha investor untuk disewakan, apalagi apartemen tersebut didirikan di lokasi yang strategis seperti di tengah perkotaan.
"Peningkatan properti perkantoran dan apartemen tersebut hanyalah sebagian kecil dari dampak positif yang ditimbulkan atas program pengampunan pajak," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.