KEPABEANAN

Relaksasi Prosedur KITE untuk Genjot Ekspor

Redaksi DDTCNews | Senin, 18 Februari 2019 | 16:24 WIB
Relaksasi Prosedur KITE untuk Genjot Ekspor

Ilustrasi. (foto: DJBC)

JAKARTA, DDTCNews – Pelonggaran ketentuan terkait fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) menjadi salah satu andalan otoritas untuk menggenjot ekspor.

Relaksasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No.160/PMK.04/2018 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 161/PMK.04/2018 ini berlaku per hari ini, Senin (18/2/2019). Ada tiga tujuan utama dari deregulasi kebijakan ini.

“PMK baru tentang KITE merupakan pokok kebijakan untuk memberikan insentif yang lebih fokus, layanan yang lebih singkat, dan prosedur secara elektronik,” kata Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi di Kantor Kemenkeu, Senin (18/2/2019).

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Secara umum, sambung Heru, Peraturan Menteri Keuangan No.160/PMK.04/2018 mengatur pembebasan bea masuk, PPN dan PPnBM untuk impor tujuan ekspor. Sementara, Peraturan Menteri Keuangan No. 161/PMK.04/2018 mengatur tata cara pengembalian bea masuk yang sudah dibayarkan.

Otoritas kepabeanan menyatakan beberapa inovasi dari dua aturan terbaru itu banyak berkutat kepada pelayanan berbasis digital. Salah satu inovasi itu adalah perizinan operasional dan transaksional KITE secara daring (e-KITE).

Selain itu, terdapat layanan percepatan pengembalian bea masuk serta pembukaan peluang pemasukan dan pengeluaran melalui pusat logistik berikat. Ada juga kemudahan bagi perusahaan dengan menghapuskan Laporan Pemeriksaan Ekspor (LPE) dan sebagai gantinya menyiapkan LHPRE yang tersedia otomatis secara sistem.

Baca Juga:
Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Selanjutnya, otoritas juga melakukan relaksaksi atas ketentuan pengenaan sanksi bagi perusahaan KITE pembebasan. Otoritas, sambung Heru, juga memberikan fasilitas pembebasan atas impor barang contoh, re-ekspor untuk bahan baku serta tidak sesuai spesifikasi.

Ada pula kesempatan perusahaan untuk mengajukan penyelesaian dan pelunasan tagihan lebih awal tanpa menunggu jatuh tempo. "Aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menyampaikan pertanggungjawaban dan pengembalian bea masuk secara online," papar Heru.

Melalui kemudahan prosedural ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada perekonomian pada tahun ini. Pasalnya, hasil positif sudah terbukti pada hasil survei 2017 yang menunjukkan bahwa fasilitas fiskal berupa KITE dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dan mendorong perekonomian. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN