KINERJA FISKAL

Realisasi Belanja Negara Tumbuh Tipis 0,1% Hingga November 2021

Dian Kurniati | Rabu, 22 Desember 2021 | 14:30 WIB
Realisasi Belanja Negara Tumbuh Tipis 0,1% Hingga November 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparannya di APBN Kita. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi belanja negara hingga November 2021 senilai Rp2.310,4 triliun atau tumbuh 0,1%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut setara 84,0% dari pagu Rp2.750,0 triliun. Menurutnya, pemerintah akan terus mengakselerasi belanja negara tersebut hingga tutup buku.

"Sebetulnya masih ada lebih dari Rp400 triliun yang mestinya bisa dibelanjakan dalam bulan Desember ini," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Sri Mulyani mengatakan kinerja belanja negara telah konsisten membaik. Perbaikan tersebut berjalan seiring dengan kebutuhan belanja untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Secara umum, dia menilai realisasi belanja pada akhir tahun telah terakselerasi dengan cepat. Misalnya realisasi belanja yang hingga Oktober 2021 lalu baru Rp2.058,9 triliun, dalam sebulan telah bertambah sekitar Rp250 triliun menjadi Rp2.310,4 triliun.

Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.599,3 triliun atau tumbuh 2,5% dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp711,0 triliun atau terkontraksi 4,9%.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Realisasi belanja pemerintah pusat tumbuh 2,5%, dan setara 81,8% dari pagu Rp1.954,5 triliun. Belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp937,3 triliun atau setara 90,8% dari pagu Rp1.032,0 triliun.

Realisasi tersebut tumbuh 10,0% karena belanja modal untuk berbagai proyek infrastruktur, belanja barang termasuk vaksinasi dan biaya perawatan pasien Covid-19, serta berbagai program bantuan sosial.

Sementara dari sisi belanja non-K/L, realisasinya baru Rp662,0 triliun atau setara 71,8% dari pagu Rp992,6 triliun. Angka tersebut tumbuh minus 6,5% karena untuk pembayaran manfaat pensiun termasuk THR pensiun, subsidi energi dan pupuk, serta program prakerja.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Pada TKDD, Sri Mulyani menyebut realisasinya mengalami kontraksi 4,9%, atau setara 89,4% dari pagu Rp795,5 triliun. Pertumbuhan negatif tersebut berasal dari transfer ke daerah dan dana desa.

"Terdapat beberapa kesulitan, terutama karena persyaratan penyaluran yang belum selesai dan pemda yang belum menyampaikan laporan dengan lengkap sesuai dengan ketentuan," ujarnya.

Realisasi transfer ke daerah baru Rp646,5 triliun atau setara 89,4% dari pagu Rp723,5 triliun, dan terkontraksi 5,3%. Adapun pada dana desa, realisasinya Rp64,5 triliun atau setara 89,6% dari pagu Rp72,0 triliun, dan tumbuh minus 0,9%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja