KPP MADYA DENPASAR

Ramai Turis Asing, Petugas Pajak Sisir Usaha Restoran dan Hotel

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Ramai Turis Asing, Petugas Pajak Sisir Usaha Restoran dan Hotel

Ilustrasi. Wisatawan berjalan di dermaga saat akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida dengan menggunakan kapal cepat di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (2/10/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.

DENPASAR, DDTCNews – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Denpasar melakukan kegiatan kunjungan ke lokasi usaha salah satu wajib pajak di daerah Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada 19 September 2024.

Kepala Seksi Pengawasan V KPP Madya Denpasar Abdul Malik mengatakan salah satu wajib pajak yang dikunjungi pegawai DJP ialah wajib pajak yang menjalankan usaha perhotelan dan restoran yang berada di lokasi wisata Pantai Seminyak.

“Dari hasil pengamatan kami, di sekitar area hotel tampak berbagai aktivitas wisatawan asing yang sangat ramai,” katanya dikutip dari situs web DJP, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Bali menerima kedatangan sebanyak 3,5 juta wisatawan asing dari berbagai negara hingga Juli 2024, naik 22% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Australia masih menjadi penyumbang terbesar untuk jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali, yaitu sebanyak 856.000 wisatawan. Jumlah tersebut menyumbang sekitar 24,22% dari total keseluruhan wisatawan asing.

Sementara itu, wisatawan nusantara yang berkunjung ke Bali mencapai sebanyak 5,9 juta orang hingga Juli 2024, naik 4,87% dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu sebanyak 5,6 juta.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

“Kenaikan jumlah wisatawan secara langsung berdampak signifikan terhadap pendapatan wajib pajak yang memiliki usaha perhotelan dan restoran. Penerimaan pajak dari sektor ini juga tentunya ikut meningkat,” tutur Abdul.

Sementara itu, Account Representative dari KPP Madya Denpasar Ida Ayu Budi Ari menuturkan kunjungan yang dilakukan petugas pajak ke alamat wajib pajak merupakan salah satu kegiatan. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menjaga sinergi antara pegawai dan wajib pajak.

“Ini juga untuk mengetahui kondisi usaha sebenarnya yang dilakukan wajib pajak, sekaligus dapat mendengar langsung aspirasi yang disampaikan wajib pajak sehingga bisa didapatkan solusi yang tepat jika wajib pajak mengalami kendala,” ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen