THAILAND

Pulihkan Pariwisata Kelautan, PPN Jasa Sewa Kapal Pesiar Dihapus

Dian Kurniati | Jumat, 26 Februari 2021 | 16:45 WIB
Pulihkan Pariwisata Kelautan, PPN Jasa Sewa Kapal Pesiar Dihapus

Ilustrasi. Kapal patroli Airud Polda Aceh melakukan pengawasan terhadap kapal pesiar Super Yach La Datcha George Town berbendera Cayman Island setelah diamankan di perairan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Senin (8/2/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

BANGKOK, DDTCNews – Pemerintah Thailand menghapus pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas jasa sewa kapal pesiar untuk mendukung pemulihan sektor industri pariwisata kelautan.

Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisith mengatakan relaksasi tersebut akan menguntungkan wisatawan dan para operator kapal pesiar. Adapun kebijakan itu diambil setelah bertemu pejabat Departemen Pendapatan serta Departemen Bea dan Cukai.

"Kapal pesiar berbendera asing mulai sekarang akan dipersilakan untuk menghabiskan musim dingin di perairan Thailand dan menawarkan kapal pesiar mereka untuk disewa tanpa harus membayar PPN," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (26/2/2021).

Baca Juga:
Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Arkhom meyakini pembebasan PPN atas jasa sewa kapal pesiar akan menarik para operator kapal pesiar asing. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan akan banyak investasi asing di sektor pariwisata kelautan Thailand, setelah tertekan pandemi Covid-19.

Wacana pembebasan PPN atas jasa sewa kapal pesiar telah dimulai sejak 2015. Saat itu, Perdana Menteri menugaskan Menteri Pariwisata dan Olahraga Kobkarn Wattanavrangkul mencari strategi yang tepat untuk mengangkat 'Pariwisata Superyacht' Thailand.

Kobkarn mencanangkan insentif pembebasan PPN atas jasa sewa kapal pesiar untuk menarik investor dan wisatawan penggemar destinasi kelautan. Meski menteri berganti, pembahasan usulan insentif itu tetap berlanjut untuk mempromosikan Thailand sebagai Marina Hub Asia.

"Kebijakan ini yang sangat penting untuk menjadikan Thailand sebagai destinasi baru 'Pariwisata Superyacht' yang akan meningkatkan perekonomian," sebut Kobkarn seperti dilansir thephuketnews.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI