RAPBN 2025 DAN NOTA KEUANGAN

Proyeksi Jangka Menengah, Tax Ratio Diperkirakan 9,34 - 10,24 Persen

Muhamad Wildan | Senin, 26 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Proyeksi Jangka Menengah, Tax Ratio Diperkirakan 9,34 - 10,24 Persen

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memperkirakan rasio perpajakan (tax ratio) Indonesia dalam jangka menengah masih akan stagnan di sekitar 10% dari PDB.

Merujuk pada proyeksi penerimaan pajak jangka menengah yang tercantum dalam Nota Keuangan RAPBN 2025, pemerintah memproyeksikan rasio perpajakan pada 2029 hanyalah sebesar 9,34% hingga 10,24%, utamanya berasal dari PPh, PPN, dan PPnBM.

"Namun, secara sektoral, penerimaan pajak diperkirakan terjadi pergeseran terutama pada sektor jasa yang mulai meningkat seiring dengan perubahan lanskap perekonomian nasional," tulis pemerintah dalam nota keuangan, dikutip pada Senin (26/8/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Dalam jangka menengah, penerimaan PPh bakal dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, perbaikan utilisasi tenaga kerja, dan harga migas.

Sementara itu, penerimaan PPN dan PPnBM diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi, perluasan basis pajak, dan implementasi UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Lebih lanjut, penerimaan PBB diproyeksikan tumbuh seiring dengan pengembangan wilayah kerja dan lapangan onstream. Kemudian, untuk pajak lainnya diperkirakan tumbuh sejalan dengan naiknya penggunaan meterai elektronik.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Tak hanya pajak, penerimaan kepabeanan dan cukai 2029 juga diperkirakan stagnan pada level 1,24% dari PDB. Menurut pemerintah, penerimaan kepabeanan akan dipengaruhi kebijakan tarif cukai hasil tembakau, utamanya kebijakan tarif multiyears dan penyederhanaan layer tarif.

Selain cukai hasil tembakau, potensi cukai juga berpotensi naik sejalan dengan implementasi cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan cukai produk plastik.

"Penerimaan bea masuk diperkirakan mengalami pertumbuhan seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian global dan domestik, disertai meningkatnya volume perdagangan internasional dalam periode jangka menengah," tulis pemerintah.

Sementara itu, penerimaan bea keluar dalam jangka menengah akan dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas utama, yakni kelapa sawit dan hilirisasi SDA. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra