TURKI

PPN Buku, Majalah, & Koran Bakal Dipangkas Jadi 0%

Redaksi DDTCNews | Senin, 11 Februari 2019 | 19:07 WIB
PPN Buku, Majalah, & Koran Bakal Dipangkas Jadi 0%

Ilustrasi. (foto: Middle East Monitor)

ISTANBUL, DDTCNews – Pemerintah Turki akan memangkas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 0% pada buku, majalah, dan surat kabar.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pemangkasan tarif PPN hingga menjadi 0% dilakukan untuk membuat buku dan media cetak lebih terjangkau. Selain itu, pemerintah ingin mendukung penebit yang dirugikan oleh digitalisasi industri.

“Tidak akan ada PPN untuk buku, majalah dan koran lagi,” ujarnya di Istanbul, Minggu (10/2/2019).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Namun, implementasi tarif PPN 0% pada media cetak masih perlu menunggu hasil pembahasan bersama parlemen serta tanggapan dari pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan ini adalah seluruh penerbit dan vendor media cetak terlebih dulu.

Rencananya, tarif PPN 0% hanya akan berlaku pembelian buku, majalah dan surat kabar jika dibeli langsung dari penerbit berlisensi maupun situs web resmi. Sementara, tarif pajak 8% berlaku pada pembelian media cetak dan buku-buku dari toko buku maupun vendor lainnya.

Pemangkasan PPN tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Hal ini mengingat sebanyak 1,66 miliar media cetak secara berkala diedarkan di Turki pada 2017. Lebih dari 90% jumlah tersebut merupakan surat kabar. Sebanyak 58.027 buku diterbitkan pada 2017.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Pasalnya, tarif PPN yang berlaku pada buku saat ini yakni sebesar 8% walaupun sudah direndahkan. Tarif 8% ini setara dengan tarif yang berlaku pada bahan makanan dasar tertentu, produk farmasi, dan produk medis.

Adapun tarif PPN pada koran dan majalah saat ini yaitu 1%, setara dengan beberapa bahan makanan dasar. Tarif 1% ini pun masih dianggap membebankan warga sehingga pemerintah merevisi tarif PPN buku, koran dan majalah menjadi 0%.

Tarif 0% juga sudah terjadi pada eksportasi barang-barang dan beberapa layanan terkait. Sebagai Informasi tambahan, tarif PPN standar yang berlaku di Turki yakni 18%. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN