ADMINISTRASI PAJAK

PKP Bisa Minta Nomor Seri Faktur Pajak 2024 Mulai Bulan Ini

Muhamad Wildan | Rabu, 27 Desember 2023 | 12:00 WIB
PKP Bisa Minta Nomor Seri Faktur Pajak 2024 Mulai Bulan Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Kring Pajak menyatakan pengusaha kena pajak (PKP) saat ini sudah bisa meminta nomor seri faktur pajak untuk tahun pajak 2024.

Pernyataan otoritas pajak tersebut merespons pertanyaan dari salah satu warganet di media sosial. Kring Pajak menjelaskan bahwa nomor seri faktur pajak (NSFP) tahun pajak 2024 sudah bisa diminta terhitung sejak bulan ini.

"Untuk permintaan NSFP 2024 sudah bisa dimintakan pada bulan Desember 2023. Silakan bisa mengajukan permintaan NSFP melalui e-Nofa," cuit Kring pajak melalui akun X @kring_pajak, dikutip pada Rabu (27/12/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sementara itu, NSFP tahun pajak 2023 yang masih tersisa tidak perlu dikembalikan kepada kantor pelayanan pajak (KPP). PKP cukup menghapus NSFP yang tidak terpakai tersebut melalui aplikasi e-faktur.

Pengembalian NSFP kepada KPP sudah tidak diperlukan mengingat ketentuan tersebut sudah dihapus melalui Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-03/PJ/2022.

Sebagai informasi, NSFP merupakan nomor seri yang diberikan kepada PKP untuk penomoran faktur pajak. NSFP diberikan berdasarkan permintaan oleh PKP baik secara elektronik maupun secara langsung di KPP tempat PKP dikukuhkan.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Bagi PKP yang baru dikukuhkan, jumlah NSFP yang diberikan adalah sejumlah yang diminta atau paling banyak 75 NSFP. Bagi PKP lama, jumlah NSFP yang diberikan kepada PKP juga dibatasi maksimal sebanyak 75 NSFP.

Namun, PKP lama bisa meminta lebih dari 75 NSFP bila faktur pajak pada 3 masa pajak sebelumnya lebih dari 75 faktur pajak. Bagi PKP ini, jumlah NSFP yang dapat diminta adalah 120% dari jumlah faktur pajak yang dibuat pada 3 masa sebelumnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja