VIETNAM

Perpanjangan Insentif Pajak Bahan Bakar untuk Pesawat Disetujui

Dian Kurniati | Sabtu, 08 Januari 2022 | 10:00 WIB
Perpanjangan Insentif Pajak Bahan Bakar untuk Pesawat Disetujui

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Komite Tetap Majelis Nasional Vietnam menyetujui usulan perpanjangan insentif berupa pemotongan pajak lingkungan atas bahan bakar pesawat terbang pada tahun ini.

Menteri Keuangan Ho Duc Phoc mengatakan insentif pajak masih dibutuhkan untuk mendukung pemulihan maskapai penerbangan lokal dari pandemi Covid-19. Persetujuan itu diberikan atas usulan pemotongan tarif pajak lingkungan pada bahan bakar pesawat sebesar 50%, lebih besar dari tahun lalu yang hanya 30%.

"Pemotongan pajak sebesar 50% sejalan dengan kebijakan partai politik dan pemerintah dalam memberikan bantuan untuk perusahaan yang terkena dampak pandemi," katanya, dikutip Sabtu (8/1/2022).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Ho Duc Phoc mengatakan pemberian insentif pajak akan membantu maskapai lokal mengatasi kesulitan dan mempercepat pemulihan setelah pandemi Covid-19. Sektor penerbangan diperkirakan akan kembali menghadapi tahun yang berat karena dampak pandemi masih berkepanjangan. Kondisi ini bakal memperlambat pemulihan pasar penerbangan di dalam dan luar negeri.

Dengan persetujuan Komite Tetap Majelis Nasional, pajak bahan bakar pesawat akan menjadi VND1.500 atau sekitar Rp944 per liter karena dipotong 50% pada tahun ini. Adapun pada 2021, tarif pajak yang berlaku senilai VND2.100 atau Rp1.322 per liter.

Ho Duc Phoc menjelaskan pemerintah Vietnam mengenakan pajak lingkungan atas bahan bakar pesawat terbang berdasarkan Resolusi No.579 yang disahkan Komite Tetap Majelis Nasional pada 2018. Penurunan tarif pajak berlaku hingga 31 Desember 2022, dan akan kembali ke tarif normal senilai VND3.000 atau Rp1.889 per liter mulai 1 Januari 2023.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Dengan insentif pajak lingkungan pada bahan bakar pesawat tahun depan, potensi penerimaan pajak yang hilang diperkirakan mencapai VND1,39-VND1,9 triliun atau Rp875,6 miliar-Rp1,19 triliun.

"[Insentif pajak] ini akan membuka jalan untuk menghidupkan kembali sektor-sektor utama lainnya seperti perdagangan, pariwisata, dan jasa," ujar Ho Duc Phoc dilansir vietnamplus.vn. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak