JAKARTA, DDTCNews - Kesuksesan program tax amnesty diyakini bakal mendongkrak peringkat surat utang Indonesia dari S&P Global Ratings ke level investment grade.
Taye Shim, Head of Research Daewoo Securities Indonesia, mengatakan tax amnesty akan memperluas basis wajib pajak (WP) sekaligus mempersempit defisit penerimaan pajak yang ditargetkan pemerintah Indonesia. Akibatnya risiko penurunan penerimaan non-pajak dalam APBN juga dinilai terbatas.
"Tax amnesty yang sukses mendorong potensi kenaikan peringkat oleh S&P Rating terhadap credit rating Indonesia," tulisnya dalam risetnya yang diterima DDTCNews, Senin (10/10).
Berdasarkan kalkulasi Daewoo Securities Indonesia, defisit APBN Indonesia akan menyempit dari 2,4% menjadi 1,6% dari estimasi pemerintah atau 2,7% menjadi 2% dari proyeksi S&P.
Apabila rating Indonesia ditingkatkan ke level investment grade, perusahaan sekuritas dari Korea Selatan ini memproyeksi arus investasi akan mengalir semakin deras ke Indonesia. Kondisi tersebut akan mendorong pasar modal tumbuh lebih tinggi.
"Berdasarkan data historis, rating upgrade akan menguntungkan emiten sektor konsumer. Saham pilihan kami adalah BBCA, HMSP, UNVR, ASII, dan JPFA," ungkapnya.
Hingga 1 Juni 2016, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat BB+ dengan outlook positif bagi surat utang pemerintah Indonesia. Peringkat tersebut satu level di bawah investment gradeBBB.
Sebelumnya, riset HP Financials menyebutkan jumlah penerimaan uang tebusan tax amnesty akan dapat menopang belanja pemerintah pada kuartal terakhir tahun ini, hingga mengurangi tekanan defisit fiskal.
Peningkatan realisasi tax amnesty, ungkap HP Financials, menjadi sentimen positif yang mendorong net buy asing di bursa. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.