AMERIKA SERIKAT

Perang Dagang AS-Tiongkok 'Ditunda'

Redaksi DDTCNews | Senin, 21 Mei 2018 | 15:02 WIB
Perang Dagang AS-Tiongkok 'Ditunda'

WASHINGTON, DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunda perang dagangnya dengan Tiongkok. Penangguhan perang dagang ini sebagai komitmen antara AS-Tiongkok untuk tidak meluncurkan perang dagang terhadap satu sama lain.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan keputusan itu seiring dengan hasil negosiasi antara pemerintah AS dengan Tiongkok.

"Kami memutuskan untuk menunda perang dagang ini. Saat ini, kami telah sepakat untuk menangguhkan tarif, sementara kerangka kerja hingga negosiasi dagang juga sedang kami kaji," paparnya di Washington, Minggu (20/5).

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Dia menjelaskan negosiasi itu bertujuan untuk menyesuaikan ketidakseimbangan neraca perdagangan di antara AS dengan Tiongkok. Hasil dari negosiasi itu ialah Tiongkok akan mengimpor komoditas hasil energi dan agrikultur dari AS untuk menyeimbangkan defisit perdagangan US$335 miliar.

Pemerintah AS berharap adanya peningkatan 35%-40% untuk ekspor komoditas agrikutur ke Tiongkok, serta peningkatan permintaan terhadap komoditas hasil energi hingga 2 kali lipat dalam 3-5 tahun ke depan.

Mnuchin memaparkan AS telah memenangkan beberapa komitmen dari pemerintah Tiongkok yang harus memotong defisit perdagangan AS dengan Tiongkok, yang mencapai US$375 miliar atau Rp5.324,25 triliun pada 2017.

Baca Juga:
AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

"Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat dari orang-orang Tiongkok dan kebutuhan untuk pembangunan ekonomi berkualitas tinggi, Tiongkok akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa AS," katanya.

Sebelumnya, perang dagang ini dimulai oleh Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif 25% terhadap ribuan barang impor Tiongkok. Hal itu pun langsung ditanggapi oleh pemerintah Tiongkok dengan menerbitkan tarif serupa. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

Rabu, 20 November 2024 | 17:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?