CHINA

Penjualan Mobil Listrik di Negara ini Melesat Pasca Bebas PPN

Dian Kurniati | Jumat, 31 Januari 2020 | 15:42 WIB
Penjualan Mobil Listrik di Negara ini Melesat Pasca Bebas PPN

ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews—Asosiasi Produsen Otomotif China mencatat penjualan kendaraan energi baru (New energy vehicle/NEV) tumbuh pesat setelah pemerintah membebaskan pajak pembelian atau PPN untuk mobil listrik.

Pada Desember 2019 misalnya, penjualan mobil ramah lingkungan tumbuh 71,4% ketimbang bulan sebelumnya. Padahal, secara umum penjualan mobil sedang mengalami perlambatan sepanjang tahun itu.

Produsen mobil listrik asal AS, Tesla menjadi perusahaan yang diuntungkan dari pembebasan pajak mobil listrik, di mana mulai diumumkan pada akhir Agustus 2019. Sedan Mobil 3 dari Tesla pun tengah popular di Shanghai.

Baca Juga:
Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

"Kami memiliki lebih banyak pelanggan akhir-akhir ini yang mencari test drive dan lebih banyak informasi," kata seorang tenaga penjualan di toko Tesla di Shanghai, Jumat (31/01/2020).

Pembebasan pajak pembelian menurunkan harga mobil Tesla yang harus dibayarkan konsumen menjadi kurang dari 300.000 yuan atau setara dengan Rp590 juta. Sepanjang 2019, Tesla berhasil meraup pendapatan hingga US$24,5 miliar di China.

Pabrik Tesla di Shanghai saat ini telah memproduksi hampir 1.000 kendaraan, dan mencapai kapasitas produksi lebih dari 3.000 kendaraan per pekan sejak peluncuran perdana Model 3 pada 7 Januari 2020.

Baca Juga:
Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Sayang, permintaan konsumen terhadap mobil listrik Tesla menjadi terganggu belakangan ini usai merebaknya virus Corono. Apalagi, pemerintah China memerintahkan sejumlah pabrik untuk ditutup sementara waktu.

Dilansir dari Asiatimes.com, Tesla merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan yang terpengaruh kebijakan penutupan pabrik hingga 9 Februari 2020. Alhasil, penjualan Tesla pun ikut terganggu.

Direktur Keuangan Tesla Zach Kirkhorn menilai dampak penghentian produksi terbilang kecil terhadap keuntungan perusahaan pada triwulan pertama 2020. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:30 WIB KPP BADAN DAN ORANG ASING

Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses