VIETNAM

Penghasilan Tidak Kena Pajak Cuma Naik Tipis, Menkeu Kena Kritik

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 Maret 2020 | 13:15 WIB
Penghasilan Tidak Kena Pajak Cuma Naik Tipis, Menkeu Kena Kritik

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews—Rencana Menteri Keuangan Vietnam menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi VND11 juta/bulan dari sebelumnya VND9 juta/bulan dinilai terlampau kecil menurut sejumlah ahli.

Baru-baru ini, pemerintah Vietnam mengajukan proposal untuk menaikkan angka PTKP dan pengurang pajak untuk tanggungan. Untuk tanggungan, nilai pengurang pajaknya naik dari VND3,6 juta/bulan menjadi VND4,4 juta/bulan.

Angka dalam proposal itu dikalkulasikan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di mana Consumer Price Index (CPI) Vietnam tercatat menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 23,2% dari Juli 2013 hingga Desember 2019.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Kepala Departemen Keuangan Universitas Ekonomi HCMC Nguyen Khac Quoc Bao menilai perhitungan Menkeu dalam menentukan kenaikan PTKP tersebut terlalu sederhana. Padahal, ada faktor-faktor lainnya yang juga harus diperhitungkan.

“Metode perhitungan pemerintah terlalu sederhana hingga terkesan dingin dan tanpa pikir panjang,” kata Bao di Hanoi, Rabu (04/03/2020). Padahal, kebijakan tersebut menyangkut 90 juta penduduk.
Tak hanya itu, Bao juga menyindir bahwa perhitungan dan perencanaan penentuan PTKP oleh pemerintah juga lebih sederhana ketimbang persoalan statistik yang dihadapi mahasiswa di tahun pertama.

Menurutnya, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa Menkeu terlampau fokus dalam memaksimalkan penerimaan pajak dan melanggar prinsip pembinaan aliran pendapatan para warganya.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

“Menkeu tampaknya ingin standar hidup penduduk stagnan, atau bisa dibilang mundur ke belakang. Setelah 10 tahun ekonomi Vietnam terus tumbuh, hasil yang didapat justru tidak dirasakan bagi kehidupan warga,” tutur Bao.

Ketimbang memakai pertumbuhan CPI, Bao menilai pertumbuhan GDP lebih tepat untuk dipakai dalam menyesuaikan PTKP. Menurutnya, pertumbuhan PDB lebih merefleksikan kinerja pendapatan per kapita penduduk.

Sementara itu, Ketua Vietnam Lawyers Commercial Arbitration Center (VLCAC) Nguyen Van Hau menilai proposal Menkeu tersebut membuat geliat ekonomi Vietnam dalam jangka panjang menjadi kurang prospektif.

“Proposal Menkeu ini belum diimplementasikan, tetapi sudah dianggap using dan tidak pantas. Pembayar pajak tentu yang menderita. Proposal baru ini harus dihitung ulang dan harus rasional,” ujarnya dilansir dari vnexpress. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga