UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengembangan KEK Singasari akan Libatkan UB dan Unisma

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 Juli 2019 | 19:44 WIB
Pengembangan KEK Singasari akan Libatkan UB dan Unisma

Pemateri diskusi (dari kiri) Konsultan ADB Hadi Prayitno, Kepala Bappeda Kabupaten Malang Tomie Herawanto, dan moderator Gatot Ciptadi berfoto sebelum acara dimulai. (Foto: Pascasarjana UB)

MALANG, DDTCNews—Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, Malang, Jawa Timur, akan melibatkan Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Malang (Unisma) karena UB dan Unisma memiliki aset di wilayah yang akan dikembangkan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tomie Herawanto mengatakan UB memiliki UB Forest, hutan 554 ha di Gunung Arjuno, berbatasan dengan Kecamatan Singosari. Sementara Unisma akan mengembangkan kampus kedua di Kecamatan Singosari.

“Namun KEK belum berjalan karena sampai sekarang belum turun PP-nya. Ibarat taksi, ada PP (peraturan pemerintah), argonya jalan,” katanya dalam diskusi bertema Kawasan Ekonomi Khusus: Kebijakan, Peluang dan Tantangan, di Gedung Pascasarjana UB, Malang, Rabu (3/7/2019).

Baca Juga:
Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selain Tomie, hadir sebagai narasumber dalam diskusi itu adalah Konsultan Asian Development Bank Hadi Prayitno, dengan moderator dosen Fakultas Peternakan Gatot Ciptadi. Acara diawali dengan sambutan Wakil Direktur 1 Pascasarjana UB Fadillah Putra.

Tomie menjelaskan ada tiga sektor yang nanti akan dikembangkan di KEK Singosari, yaitu pariwisata, techno park dan industri kreatif. Tiga bidang tersebut akan dikembangkan secara bersamaan, dengan melibatkan Pemkab Malang, Pemprov Jatim, UB, dan Unisma

Untuk PP-nya sendiri, sambungnya, hingga kini masih dalam proses. Targetnya PP terbit Februari 2019, tetapi masih ada keberatan dari Kementerian Perindustrian. Karena itu, hingga kini investor masih terus menunggu PP tersebut terbit.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Tomie mengakui proses cek dan ricek mengenai status lahan KEK Singasari sangat ketat. KEK itu sendiri mengajukan lahan seluas 200 hektare. Dalam KEK, dua desa di Kecamatan Singosari yang masuk ke dalam wilayah UB Forest.

Secara terpisah, Rektor Unisma Masykuri menyatakan tidak tahu jika pengembangan kampus 2 Unisma di Singosari jadi bagian dari KEK. “Saat ini masih akan membuat masterplan-nya untuk kampus dua, luasnya sekitar 78 hektare,” jelasnya.

Sejauh ini, Pemkab Malang telah menggandeng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) dan PT Intelegensia Grahatama dalam pengembangan KEK Singasari. Rencana pengembangan itu juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pariwisata. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN