FILIPINA

Pengamat: Reformasi Pajak Akan Dorong Bisnis Lebih Kompetitif

Redaksi DDTCNews | Selasa, 05 September 2017 | 17:34 WIB
Pengamat: Reformasi Pajak Akan Dorong Bisnis Lebih Kompetitif

MANILA, DDTCNews – Pengamat perpajakan di Filipina menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Reformasi Perpajakan yang diusulkan oleh Pemerintahan Duterte akan membuat bisnis di negara ini menjadi lebih kompetitif.

Asisten Sekretarif Kementerian Keuangan Filipina Maria Teresa Habitan mengatakan tambahan pendapatan yang dihasilkan dari Reformasi Perpajakan untuk Percepatan dan Inklusi (TRAIN) dapat digunakan untuk berinvestasi di bidang infrastruktur yang akan berdampak positif terhadap industri lokal.

“Paket reformasi pajak akan membuat bisnis di Filipina lebih kompetitif. Tujuannya hanya untuk menempatkan uang di tempat yang sebenarnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Filipina, Minggu (3/9).

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Maria menambahkan TRAIN akan mengarah pada jaringan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung bisnis dan tenaga kerja yang terdidik, sehingga dapat mendorong kemajuan industri.

Kementerian Keuangan menyatakan bahwa RUU tersebut telah mendapat dukungan dari beberapa sektor baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di antaranya adalah kelompok industri bisnis, organisasi pengusaha, komunitas bisnis lokal dan asing, dan advokat lingkungan.

Selain itu, dilansir dalam philstar.com, multilateral dan institusi global, termasuk Bank Dunia (world bank), Asian Development Bank (ADB), International Monetary Fund (IMF), Fitch Rating, dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat juga mendukung RUU tersebut.

Baca Juga:
Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Sementara itu, salah satu pendukung TRAIN di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dakila Carlo Cua menuturkan bahwa pada akhirnya RUU tersebut bertujuan untuk memperbaiki kehidupan orang-orang Filipina khususnya terhadap industri bisnis.

“TRAIN juga bertujuan untuk menyederhanakan sistem perpajakan negara dengan menurunkan pajak penghasilan pribadi dan pajak real estate,” tutur Dakila.

Untuk mengimbangi kerugian pendapatan yang diproyeksikan dari penyesuaian pajak penghasilan pribadi, undang-undang tersebut juga mengusulkan untuk melakukan penyesuaian cukai atas bahan bakar mobil dan perluasan basis pajak pertambahan nilai (PPN).


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi