Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan materi dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (21/7/2021). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak pada semester I/2021 senilai Rp557,77 triliun atau tumbuh 4,9% dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut setara dengan 45,36% terhadap target Rp1.229,59 triliun. Menurutnya, angka penerimaan pajak tersebut terus menunjukkan tren perbaikan dibandingkan situasi tahun lalu.
"Dibandingkan dengan tahun lalu yang kontraksi minus 12%, ini adalah pembalikan yang cukup tinggi," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (21/7/2021).
Sri Mulyani mengatakan secara umum pendapatan negara sudah menunjukkan pertumbuhan positif pada semester I/2021. Pertumbuhan itu salah satunya tercermin dari penerimaan pajak.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Juni 2021 senilai Rp122,2 triliun atau tumbuh 31,1% dari kinerja tahun lalu. Realisasi itu setara dengan 59,9% dari target Rp215,0 triliun.
Adapun dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya Rp206,9 triliun atau tumbuh 11,4% dibanding dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Secara umum, pendapatan negara pada semester I/2021 sudah mencapai Rp886,9 triliun atau tumbuh 9,1% dari periode yang sama 2020. Realisasi itu setara dengan 50,9% dari target Rp1.743,6 triliun.
Sri Mulyani menilai pertumbuhan kinerja penerimaan tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19.
Di sisi lain, realisasi belanja negara pada semester I/2021 telah mencapai Rp1.170,1 triliun atau 42,5% dari pagu Rp2.750 triliun. Belanja tersebut juga mencatatkan pertumbuhan 9,4% dari kinerja pada periode yang sama pada 2020.
Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp796,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp373,9 triliun. Realisasi TKDD mengalami kontraksi 6,8% karena pemda masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang belum dibelanjakan.
Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, Sri Mulyani menyebut defisit APBN pada semester I/2021 tercatat mencapai Rp283,2 triliun. Defisit tersebut setara dengan 1,72% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Pembiayaan yang sudah kami realisasikan adalah Rp419,2 triliun dan kita masih memiliki Silpa Rp135,9 triliun yang akan kami lakukan optimalisasi," ujar Sri Mulyani. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.