BELGIA

Penerapan PPN atas Transaksi E-Commerce Ditunda Menjadi 1 Juli 2021

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 Mei 2020 | 15:21 WIB
Penerapan PPN atas Transaksi E-Commerce Ditunda Menjadi 1 Juli 2021

Ilustrasi bendera Uni Eropa.

BRUSSELS, DDTCNews—Komisi Uni Eropa memutuskan menunda rencana pemungutan pajak pertambahan nilai (PPN) atas transaksi e-commerce seiring dengan masih berlanjutnya pandemi Corona atau Covid-19.

Implementasi pungutan PPN e-commerce mundur dari rencana awal 1 Januari 2021 menjadi 1 Juli 2021, sekaligus memberikan waktu bagi otoritas dan pelaku usaha untuk menyiapkan infrasktruktur pendukung PPN e-commerce.

"Peraturan PPN e-commerce sekarang berlaku mulai 1 Juli 2021 untuk memberikan negara anggota dan pelaku usaha lebih banyak waktu untuk melakukan persiapan," tulis keterangan resmi Komisi Uni Eropa dikutip Kamis (14/5/2020).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selain relaksasi penerapan PPN e-commerce, Komisi Uni Eropa juga memperpanjang tenggat waktu untuk pertukaran informasi antar otoritas pajak yang tergabung dalam Directive on Administrative Cooperation (DAC).

Melalui relaksasi tersebut, negara-negara anggota Uni Eropa diberikan tambahan waktu tiga bulan untuk saling bertukar informasi tentang perencanaan pajak perusahaan lintas batas yurisdiksi.

Mekanisme pertukaran informasi tersebut salah satu isinya adalah data atau akun keuangan yang berisi penerima manfaat sebenarnya atau beneficial owner wajib pajak yang terdaftar di antara negara anggota.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

“Informasi terkait akun keuangan yang akan dipertukarkan selama periode penangguhan harus segera dilaporkan setelah periode penangguhan selesai pada 1 Juli 2021," terangnya dilansir MNE Tax.

Untuk diketahui, pandemi Covid-19 masih mewabah di hampir seluruh penjuru dunia. Per 14 Mei 2020, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 mencapai 4,42 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1,65 juta orang sembuh dan 297.615 orang meninggal. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN