RAPBN 2024

Pendapatan Negara Naik Rp1.000 T, Sri Mulyani: APBN Pulih Signifikan

Muhamad Wildan | Kamis, 17 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Pendapatan Negara Naik Rp1.000 T, Sri Mulyani: APBN Pulih Signifikan

Materi presentasi Menkeu Sri Mulyani.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN memulih secara signifikan bila dibandingkan dengan postur pada tahun pertama pandemi Covid-19.

Pada tahun depan, pendapatan negara diusulkan mencapai Rp2.781,3 triliun, naik Rp1.133,5 triliun bila dibandingkan dengan pendapatan negara pada 2020 yang hanya senilai Rp1.647,8 triliun.

"Kenaikan ini berdasarkan pada pemulihan ekonomi yang menimbulkan pendapatan negara yang kita gunakan lagi untuk membiayai belanja pembangunan," ujar Sri Mulyani, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Meski pendapatan negara meningkat lebih dari Rp1.000 triliun, belanja negara pada tahun depan ditargetkan naik Rp708,7 triliun bila dibandingkan dengan belanja pada 2020. Pemerintah mengusulkan belanja pada RAPBN 2024 senilai Rp3.304,1 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada 2020 senilai Rp2.595,5 triliun.

Dengan pendapatan yang mampu naik lebih tinggi dibandingkan belanja, pemerintah mampu menurunkan defisit anggaran secara signifikan. Defisit anggaran bakal turun dari Rp947,7 triliun pada 2020 menjadi Rp522,8 triliun pada 2024. Defisit turun senilai Rp424,9 triliun.

"Jadi growth tetap 5% saat dunia terguncang-guncang, saat harga komoditas mengalami volatilitas, inflasi tinggi, dan suku bunga melonjak. Namun, kita tetap menjaga growth dan APBN-nya makin sehat. Itu kombinasi yang sangat langka," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Adapun pembiayaan anggaran pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp522,8 triliun, turun Rp670,5 triliun bila dibandingkan dengan pembiayaan pada 2020 yang senilai Rp1.193,3 triliun.

"Pembiayaan akan kita lakukan secara hati-hati mengingat environment dari globalnya akan makin tidak predictable," ujar Sri Mulyani.

Terakhir, defisit keseimbangan primer bakal menurun tajam dari Rp633,6 triliun pada 2020 menjadi hanya senilai Rp25,5 triliun pada tahun depan. "Ini konsolidasi yang sangat cepat dan tidak banyak negara bisa melakukan dalam waktu yang sangat singkat," ujar Sri Mulyani. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN