JERMAN

Penciptaan Objek Pajak Baru Jadi Isu Utama Uni Eropa

Redaksi DDTCNews | Jumat, 04 September 2020 | 10:36 WIB
Penciptaan Objek Pajak Baru Jadi Isu Utama Uni Eropa

Ilustrasi. (DDTCNews)

BERLIN, DDTCNews—Para menteri keuangan Uni Eropa akan mengadakan pertemuan pada pekan depan untuk membahas rincian kebijakan paket stimulus ekonomi kawasan senilai €750 miliar.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan isu utama yang akan dibahas adalah bagaimana menciptakan sumber penerimaan baru untuk membayar kembali miliran euro yang dikeluarkan dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19.

"Isu menciptakan penerimaan baru ini penting demi pemulihan ekonomi berhasil oleh seluruh negara anggota dan hal ini menjadi kesempatan untuk mengubah ekonomi Uni Eropa," kata Scholz, Jumat (4/9/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Scholz menjelaskan tahap pertama pencairan dana stimulus ekonomi mulai disalurkan awal tahun depan. Untuk itu, kesepakatan harus dicapai tahun ini perihal mekanisme pengembalian dana stimulus ke kas Uni Eropa.

Saat ini, satu-satunya kesepakatan yang telah dicapai adalah terkait dengan pengenaan pajak plastik nondaur ulang. Sementara itu, pajak digital dan pajak karbon lintas yurisdiksi masih dalam proses negosiasi di antara negara anggota.

Pajak digital dan pajak karbon saat ini tengah menyulut ketegangan hubungan dagang dengan AS dan Cina. AS menyoroti penerapan pajak digital, sedangkan China akan berkutat pada pajak karbon untuk setiap barang yang masuk ke pasar Eropa.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Kami ingin seluruh persyaratan untuk mencapai kesepakatan melalui keputusan mayoritas, termasuk tentang masalah pajak. Ini akan menjadi terobosan nyata," tutur Scholz.

Dilansir Malay Mail, Jerman juga memiliki agenda penting dalam pertemuan yang akan digelar pada 11-12 September 2020, yaitu terkait dengan unifikasi kebijakan perbankan Eropa.

Salah satu proposal yang ditawarkan Jerman dalam pertemuan para pemimpin Eropa tersebut adalah memperkenalkan skema lembaga penjamin simpanan yang berlaku untuk seluruh negara anggota Uni Eropa. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN