FILIPINA

Pemerintah Tetap Kejar Pajak Perusahaan Judi Online Berstatus BPO

Dian Kurniati | Rabu, 06 Mei 2020 | 09:57 WIB
Pemerintah Tetap Kejar Pajak Perusahaan Judi Online Berstatus BPO

Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez III.

MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina menegaskan akan tetap menarik pajak dari perusahaan judi online atau Philippine Offshore Gaming Operators (POGOs), meski telah diklasifikasikan sebagai perusahaan yang proses bisnisnya menggunakan outsourcing (business process outsourcing/BPO).

Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez III mengatakan semua POGOs di Filipina harus mematuhi undang-undang dan peraturan pemerintah, termasuk yang berkaitan dengan perpajakan. POGOs adalah sebutan untuk perusahaan yang beroperasi di Filipina yang menawarkan layanan judi online ke pasar internasional.

"Klasifikasi BPO tidak bisa membebaskan mereka dari pajak. Harus ada ketentuan tegas pada undang-undang untuk memberikan pembebasan pajak," katanya, Selasa (5/5/2020).

Baca Juga:
Tak Kuat Bayar Pajak, Separuh Bandar Judi Angkat Kaki dari Filipina

Wakil Komisaris Bureau of Internal Revenue/BIR Arnel Guballa menambahkan pengklasifikasian POGOs sebagai BPO juga tidak memengaruhi kewajiban pajak mereka. Menurutnya, insentif pajak hanya bisa diberikan jika telah diatur oleh hukum.

"Saya pikir klasifikasi POGOs yang disamakan dengan BPO hanya untuk sudut pandang operasional terkait dengan ECQ [karantina masyarakat saat pandemi virus Corona]. Mengenai perpajakan, POGOs masih bisa dikenai pajak," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Wakil Presiden Departemen Perizinan Gaming Offshore Pagcor Jose Tria menyebut pengklarifikasian BPO hanya diberikan pada perusahaan penyedia layanan POGOs, dan bukan pada operator judi.

Baca Juga:
Pemerintah Ingatkan Perusahaan Judi Soal Tunggakan Pajak

Menurutnya, operator judi juga dikenakan biaya lisensi dan biaya regulasi lainnya dari Pagcor dan pajak waralaba dari BIR. Sementara penyedia layanan POGOs diharuskan membayar biaya akreditasi Pagcor, serta pajak penghasilan (PPh) perusahaan dan memotong PPh karyawan.

"Penyedia layanan judi tidak memenuhi syarat untuk mendapat keringanan pajak," ujarnya dilansir dari Philstar.com.

Pada 2019, Pemerintah Filipina telah mengumpulkan penerimaan pajak Ph₱6,42 miliar atau Rp1,9 triliun dari POGOs. Realisasi penerimaan itu naik 169% dari tahun sebelumnya yang hanya Ph₱2,38 miliar atau Rp710 miliar. Pajak tersebut di antaranya berasal dari withholding tax Ph₱5,13 miliar, pajak penghasilan Ph₱644,07 juta, dan pajak pertambahan nilai Ph₱91,13 juta. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI