FILIPINA

Pemerintah Ingatkan Perusahaan Judi Soal Tunggakan Pajak

Dian Kurniati | Kamis, 02 Juli 2020 | 16:51 WIB
Pemerintah Ingatkan Perusahaan Judi Soal Tunggakan Pajak

Ilustrasi. (DDTCNews)

MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina menegaskan perusahaan judi online lepas pantai (Philippine Offshore Gaming Operators/POGOs) yang ingin pindah ke Kamboja tetap harus membayarkan semua tunggakan pajaknya.

Juru Bicara Presiden Harry Roque mengatakan perusahaan judi online memiliki kewajiban yang sama dengan wajib pajak lainnya di negara tersebut. Menurutnya, otoritas pajak akan menagih tunggakan pajak itu sebelum POGO meninggalkan Filipina.

"Tentu saja mereka harus membayar pajak," katanya, dikutip Kamis (2/7/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Saat ini, lanjut Roque, terdapat satu perusahaan POGO yang berhenti menjalankan bisnisnya di Filipina dan berpindah ke Kamboja. Selain itu, ada dua operator judi berskala besar lainnya yang juga telah menyelesaikan kewajiban pajak mereka.

"Saya pikir pemerintah sangat tegas. Menteri Keuangan Carlos Dominguez mengatakan mereka harus membayar pajak jika tetap ingin terus beroperasi," ujarnya dikutip dari CNN Filipina.

Pemerintah Filipina hingga saat ini telah menerbitkan lisensi yang mengizinkan sekitar 60 operator POGO beroperasi di negara tersebut. Namun, semua kegiatan bisnis POGO sempat terhenti sejak Maret akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Pemerintah mulai mengizinkan mereka kembali beroperasi dengan kapasitas terbatas pada Mei. Meski begitu, pemerintah menerapkan persyaratan ketat untuk perusahaan yang ingin tetap beroperasi, seperti memeriksa kesehatan pegawai dari Covid-19, membayar pajak dan biaya jaminan untuk negara, serta menerapkan social distancing.

Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya pernah menyatakan industri judi online sebagai penghasil pendapatan pajak yang penting bagi pemerintah di tengah krisis Covid-19. Dia berkomitmen tidak akan membiarkan mereka menghindari kewajiban bayar pajak.

Departemen Keuangan memperkirakan pendapatan negara dari pajak penghasilan (PPh) badan dan orang pribadi di industri POGO mencapai PHP20 miliar atau Rp5,79 triliun per tahun. Tahun lalu, pemerintah hanya mampu meraup pendapatan pajak PHP6,4 miliar atau Rp1,88 triliun dari industri POGO karena ada sebagian operator yang menghindari pajak. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN