FILIPINA

Paket Reformasi Pajak Ditarget Selesai Tahun Ini

Redaksi DDTCNews | Kamis, 27 Juli 2017 | 08:48 WIB
Paket Reformasi Pajak Ditarget Selesai Tahun Ini

MANILA, DDTCNews – Kementerian Keuangan Filipina berharap agar paket reformasi pajak pertama yang saat ini diajukan bisa segera dilaksanakan sebelum 2018. Ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Rodrigo R. Duterte, yang meminta agar Senat dapat segera mengesahkan Undang-Undang Reformasi Perpajakan.

Sekretaris Keuangan Negara Carlos G. Dominguez III mengatakan Presiden Duterte telah menandatangani sebuah surat perintah untuk mengesahkan reformasi pajak sebagai sebuah Undang-Undang yang mendesak dan prioritas.

“Ini akan menempatkan reformasi pajak lebih cepat dari jadwal yang semula direncanakan pada Januari 2018. Diharapkan Undang-Undang Reformasi Pajak dapat segera diimplementasikan pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini,” ujarnya, Rabu (26/7).

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Paket pertama program reformasi pajak tersebut diharapkan dapat mendanai rencana perbaikan infrastruktur senilai PHP8,4 triliun atau Rp2.204,8 triliun atau setara dengan 7,1% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2022.

Duterte mengatakan RUU tersebut akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan keuntungan dari reformasi tersebut. Menurutnya, berdasarkan RUU yang diusulkan, tarif pajak penghasilan orang pribadi akan disesuaikan untuk mengalihkan beban dari segmen pendapatan rendah ke yang berpenghasilan tinggi.

Selain itu, orang pribadi dengan penghasilan PHP250 ribu atau Rp65,6 juta setahun atau kurang juga akan dibebaskan dari membayar pajak. Di sisi lain, orang pribadi yang berpenghasilan minimal PHP5 juta atau Rp1,3 miliar per tahun akan membayar pajak sebesar PHP1,45 juta atau Rp380 juta ditambah 35% dari jumlah di luar ambang batas tersebut.

Paket reformasi pajak pertama, dilansir dalam bworldonline.com, juga memberikan beberapa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN), meningkatkan pajak cukai untuk produk minyak dan mobil, memperkenalkan pajak cukai atas minuman manis, menyelaraskan tarif pajak perkebunan, dan mandat untuk memperbaiki administrasi perpajakan. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi