Ilustrasi.
NAIROBI, DDTCNews – Guna mempercepat peralihan penggunaan kendaraan listrik, pemerintah Kenya akan menyiapkan beragam insentif pajak. Harapannya, upaya tersebut juga dapat mengurangi polusi udara.
Sekretaris Kabinet Perbendaharaan Nasional Njuguna Ndung'u mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida dari sektor transportasi. Salah satu cara yang ditempuh ialah memberikan insentif pajak.
“Mempercepat transisi ke kendaraan listrik akan menguntungkan dalam mewujudkan transportasi yang mudah diakses, berkelanjutan, dan lebih murah,” katanya seperti dilansir afrik21.africa, Kamis (26/1/2023).
Pemerintah berencana menurunkan pajak dan bea cukai pada impor, perakitan lokal, atau pemasaran kendaraan listrik di Nairobi dan 46 kabupaten lainnya. Kebijakan ini akan diatur dalam UU Keuangan 2024 setelah disahkan oleh otoritas lokal dan anggota parlemen.
Menurut Kenya’s Energy and Petroleum Regulatory Authority (EPRA), insentif pajak setidaknya akan mendorong produksi hingga 350 kendaraan listrik. EPRA berharap langkah tersebut dapat pelan-pelan menekan produksi kendaraan konvensional di negara Afrika Timur.
Pemerintah menyebut transisi menuju kendaraan listrik ini akan dibiayai Hustler Fund yang dirilis oleh Presiden William Ruto pada Desember 2022. Kebijakan tersebut menjadi bagian dari inisiatif inklusi keuangan digital senilai KES50 miliar.
Dana itu disalurkan dalam bentuk kredit kepada individu serta UMKM, khususnya di sektor agribisnis dan mobilitas. Dalam pengembangan kendaraan listrik tersebut, pemerintah juga akan didukung oleh Kenya Power.
Kenya Power telah menginvestasikan KES40 juta pada paruh kedua 2022 untuk akuisisi armada kendaraan listrik. Selain itu, Kenya Power juga mendistribusikan 30 pengisian daya stasiun dalam beberapa bulan mendatang. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.