UU HPP

Omzet UMKM di Bawah PTKP Rp500 Juta, Perlu Laporan Bulanan ke DJP?

Redaksi DDTCNews | Jumat, 27 Mei 2022 | 17:37 WIB
Omzet UMKM di Bawah PTKP Rp500 Juta, Perlu Laporan Bulanan ke DJP?

Pekerja menyelesaikan produksi kue apem di Cisanten Endah, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/5/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Terbitnya UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) mengatur adanya batas penghasilan bruto tidak kena pajak, yakni sampai dengan Rp500 juta dalam setahun. Artinya, wajib pajak yang menggunakan rezim PPh final PP 23/2018 tidak dikenai tarif 0,5% atas bagian omzet hingga Rp500 juta dalam 1 tahun pajak.

Mengacu pada kebijakan baru ini, muncul pertanyaan dari wajib pajak. Atas penghasilan yang tidak sampai batas omzet tak kena pajak Rp500 juta, apa saja kewajiban yang perlu dilakukan wajib pajak?

Pertanyaan tersebut ditanyakan oleh seorang wajib pajak melalui akun Twitter. Netizen bertanya mengenai detail kewajiban yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM dengan omzet setahun tidak sampai Rp500 juta.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

"Itu kita harus apa? Perlukah buat SSE [Surat Setoran Elektronik]? Peraturannya apa ya?" tanya netizen kepada akun Kring Pajak, Jumat (27/5/2022).

Merespons pertanyaan tersebut, DJP kemudian menjelaskan kembali bahwa ketentuan PTKP UMKM orang pribadi ini diatur dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e UU HPP. Terhadap wajib pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto tertentu yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e UU HPP tidak dikenakan PPh atas bagian omzet sampai dengan Rp500 juta dalam 1 tahun pajak.

Namun, ada catatan penting yang perlu diperhatikan. Saat ini, imbuh DJP, belum ada aturan teknis yang mengatur terkait dengan pelaporan yang perlu dilakukan wajib pajak. Artinya, wajib pajak masih perlu menunggu pemerintah menerbitkan aturan turunan atau aturan teknis tentang pelaporan.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

"Silakan ditunggu terkait aturan teknisnya ya," cuit DJP di Twitter.

Kendati begitu, DJP tetap mengimbau wajib pajak untuk melakukan pencatatan bulanan. Gunanya, memastikan dan mengetahui jumlah omzet yang didapat selama setahun penuh nantinya.

Pencatatan omzet bulanan tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi M-Pajak yang ditawarkan DJP. Namun, otoritas menyampaikan pencatatan lewat aplikasi yang bisa diunduh di Google Playstore ini hanya bersifat sebagai fasilitas saja.

"Namun ini hanya fasilitas saja ya, bukan kewajiban. Untuk omzet tiap bulan tetap dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh," cuit akun @kring_pajak. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tempat Tinggal Berubah, Apakah Harus Pindah KPP Terdaftar?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN