KP2KP SINJAI

Omzet Sudah di Atas Rp500 Juta, Pedagang Ritel Didatangi Petugas Pajak

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 Juni 2024 | 14:30 WIB
Omzet Sudah di Atas Rp500 Juta, Pedagang Ritel Didatangi Petugas Pajak

Ilustrasi.

SINJAI, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sinjai melaksanakan kegiatan edukasi perpajakan secara perorangan atau one on one ke lokasi wajib pajak di Jalan Persatuan Raya, Biringere, Sinjai Utara pada 30 Mei 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala KP2KP Sinjai Hendrawan bersama petugas pelaksana KP2KP Sinjai Arfian mengunjungi alamat Munawar, selaku pelaku usaha UMKM di bidang ritel yang cukup sukses di Kabupaten Sinjai.

“Edukasi perpajakan one on one ini dilaksanakan sesuai nominasi dalam Daftar Sasaran Penyuluhan Terpilih (DSPT) Compliance Risk Management (CRM) yang terdapat pada aplikasi SISULUH,” kata Hendrawan dikutip dari situs web DJP, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dalam kesempatan itu, petugas mencatat omzet yang diterima Munawar sudah melebihi Rp500 juta dalam setahun sehingga wajib membayar pajak. Kewajiban yang dimaksud ialah membayar pajak berdasarkan tarif PPh final 0,5% dari omzet.

Namun, wajib pajak juga dapat memilih untuk memakai tarif Pasal 17 UU PPh dengan mengajukan pemberitahuan sebelum berakhirnya tahun pajak. Wajib pajak juga akan diberikan pilihan lain untuk melakukan pencatatan atau pembukuan.

“Pembukuan disini adalah wajib pajak harus membuat laporan keuangan dalam satu tahun pajak dan PPh terutang dihitung menggunakan tarif Pasal 17 dikalikan laba bersihnya,” jelas Hendrawan.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Hendrawan berharap para pelaku UMKM dapat lebih patuh dalam memenuhi kewajiban pajak. Jika wajib pajak mengalami kendala dalam pelaksanaannya, dapat segera melakukan konsultasi ke KPP Pratama Bulukumba ataupun KP2KP Sinjai.

“Semua layanan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak gratis atau tidak dipungut biaya,” tuturnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja