PAJAK DIGITAL

OECD Imbau Negara Anggota Bersatu Sepakati Konsensus Global

Muhamad Wildan | Sabtu, 20 Juni 2020 | 15:00 WIB
OECD Imbau Negara Anggota Bersatu Sepakati Konsensus Global

Ilustrasi. (DDTCNews)

PARIS, DDTCNews—Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengimbau kepada seluruh negara anggota untuk tetap berpartisipasi dalam pembahasan konsensus global dalam memajaki ekonomi digital.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) OECD Angel Gurria ini mengatakan penanganan tantangan perpajakan yang timbul akibat digitalisasi ekonomi sudah lama tertunda dan saat ini saatnya negara-negara bersatu untuk membahas tantangan ini.

"Semua negara anggota Inclusive Framework sebaiknya tetap turut serta dalam negosiasi dan menyepakati suatu bentuk konsensus global pada akhir tahun ini," kata Gurria dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (20/6/2020).

Baca Juga:
Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Menurut Gurria, dirinya khawatir semakin banyak negara yang mengeluarkan aksi unilateral dan menimbulkan banyak sengketa pajak apabila konsensus global tidak tercapai. Bahkan, tak menutup kemungkinan tensi perdagangan antarnegara ikut meningkat.

"Perang dagang di tengah situasi pandemi seperti ini akan semakin menekan kinerja ekonomi ke level yang lebih dalam. Solusi bersama yang disepakati oleh 137 negara anggota Inclusive Framework bagaimanapun merupakan solusi yang paling baik," ujar Gurria.

Seperti diketahui, AS dan negara-negara Eropa mendadak kembali saling bertukar pernyataan terkait kelanjutan dari konsensus global atas pemajakan digital ini. AS diketahui memutuskan untuk menarik diri dari pembahasan konsensus global.

Baca Juga:
Senator Minta Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi Tak Dipungut Travel Tax

Keputusan AS itu lantas direspons Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Marie. Menurutnya, keputusan AS tersebut merupakan bentuk provokasi.

"Kami tinggal beberapa sentimeter untuk mencapai kesepakatan tentang pajak raksasa digital yang mungkin menjadi satu-satunya sektor usaha di dunia yang mendapatkan manfaat yang sangat besar dari pandemi Covid-19," tutur Bruno. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:30 WIB KPP BADAN DAN ORANG ASING

Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?