Ilustrasi. (DDTCNews)
PARIS, DDTCNews—Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengimbau kepada seluruh negara anggota untuk tetap berpartisipasi dalam pembahasan konsensus global dalam memajaki ekonomi digital.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) OECD Angel Gurria ini mengatakan penanganan tantangan perpajakan yang timbul akibat digitalisasi ekonomi sudah lama tertunda dan saat ini saatnya negara-negara bersatu untuk membahas tantangan ini.
"Semua negara anggota Inclusive Framework sebaiknya tetap turut serta dalam negosiasi dan menyepakati suatu bentuk konsensus global pada akhir tahun ini," kata Gurria dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (20/6/2020).
Menurut Gurria, dirinya khawatir semakin banyak negara yang mengeluarkan aksi unilateral dan menimbulkan banyak sengketa pajak apabila konsensus global tidak tercapai. Bahkan, tak menutup kemungkinan tensi perdagangan antarnegara ikut meningkat.
"Perang dagang di tengah situasi pandemi seperti ini akan semakin menekan kinerja ekonomi ke level yang lebih dalam. Solusi bersama yang disepakati oleh 137 negara anggota Inclusive Framework bagaimanapun merupakan solusi yang paling baik," ujar Gurria.
Seperti diketahui, AS dan negara-negara Eropa mendadak kembali saling bertukar pernyataan terkait kelanjutan dari konsensus global atas pemajakan digital ini. AS diketahui memutuskan untuk menarik diri dari pembahasan konsensus global.
Keputusan AS itu lantas direspons Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Marie. Menurutnya, keputusan AS tersebut merupakan bentuk provokasi.
"Kami tinggal beberapa sentimeter untuk mencapai kesepakatan tentang pajak raksasa digital yang mungkin menjadi satu-satunya sektor usaha di dunia yang mendapatkan manfaat yang sangat besar dari pandemi Covid-19," tutur Bruno. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.