PEREKONOMIAN INDONESIA

Neraca Dagang Berbalik Surplus Tipis

Redaksi DDTCNews | Senin, 24 Juni 2019 | 13:10 WIB
Neraca Dagang Berbalik Surplus Tipis

Konferensi pers BPS.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan pada Mei 2019. Kegiatan impor yang menurun membuat neraca dagang berbalik positif.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor tercatat mengalami perbaikan dari April 2019. Sementara itu, kegiatan impor terus melanjutkan penurunan hingga Mei 2019.

Otoritas statistik mencatat pada Mei nilai ekspor senilai US$14,7 miliar. Sementara nilai impor sebesar US$14,5 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$210 juta pada Mei 2019.

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

“Saya tahu konsensus banyak orang menunjukan adanya defisit, tapi data yang kita olah menunjukan surplus meski hanya 0,21 miliar dolar AS. Setidaknya ini memberikan sinyal positif,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (24/6/2019).

Neraca dagang yang surplus tersebut didukung dengan peningkatan ekspor sebesar 12,4% dari April 2019. Sementara itu, impor turun 5,62% dari bulan sebelumnya. Jika di telisik secara tahunan, capaian ekspor masih tercatat turun 8,99% dari Mei 2018. Kemudian impor turun 17,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Turunnya kegiatan impor pada periode Mei 2019 ini dari sisi penggunaan barang banyak disumbang turunnya impor bahan baku dan barang modal. Sementara, impor barang konsumsi masih mencatat peningkatan dari bulan sebelumnya.

Baca Juga:
BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Impor barang modal, misalnya, yang sebesar US$2,3 miliar pada Mei 2019 tercatat mengalami penurunan 1,76% dari bulan sebelumnya. Penurunan lebih dalam terlihat jika dibandingkan secara tahunan (yoy) yang sebesar 15,24%.

Selanjutnya, impor bahan baku/penolong yang senilai US$10,6 miliar atau turun 7,82% dari April 2019. Sedangkan secara tahunan impor bahan baku turun 19,13% dari Mei 2018.

“Penurunan terbesar impor nonmigas untuk golongan barang HS2 digit antara lain mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, dan mesin dan pesawat mekanik,” imbuhnya.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Jumat, 15 November 2024 | 11:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Selasa, 05 November 2024 | 11:45 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

Selasa, 05 November 2024 | 11:15 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

BPS Umumkan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III/2024

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Reformasi Berkelanjutan DJBC, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci