KEBIJAKAN PEMERINTAH

Meski Sulit Dicapai, Jokowi Tetap Targetkan Stunting Turun ke 14%

Muhamad Wildan | Rabu, 12 Juni 2024 | 16:03 WIB
Meski Sulit Dicapai, Jokowi Tetap Targetkan Stunting Turun ke 14%

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) meninjau kegiatan pencegahan stunting di Posyandu Wijaya Kusuma, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan bekerja keras untuk menurunkan prevalensi stunting dari 21,5% pada 2023 menjadi tinggal 14% pada akhir tahun ini.

Menurut Jokowi, meski target yang ditetapkan sangatlah ambisius, semua pihak perlu bekerja keras untuk menurunkan prevalensi stunting.

"Ini ambisius banget, tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nah, nanti akhir tahun kita lihat berapa," ujar Jokowi, dikutip Kamis (12/6/2024).

Baca Juga:
Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Jokowi pun mengakui upaya penurunan prevalensi stunting oleh pemerintah memang sempat tertunda selama 2,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Dengan berakhirnya pandemi, Jokowi mengajak semua pihak untuk kembali melanjutkan upaya tersebut.

Menurut Jokowi, prevalensi stunting membutuhkan dukungan dari semua pihak. Prevalensi stunting tidak bisa turun hanya melalui pemberian tambahan makanan dan gizi anak. Faktor lingkungan dan sanitasi juga memiliki peran penting dalam menurunkan stunting.

"Tidak hanya urusan makanan tambahan, urusan gizi, juga menyangkut sanitasi, lingkungan dari kampung, lingkungan dari RT juga berpengaruh sekali, masalah air yang ada juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting. Jadi ini memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi, sehingga hasilnya akan kelihatan," ujar Jokowi.

Baca Juga:
Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Untuk diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sebelumnya mengungkapkan target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting ke 14% sangatlah sulit untuk dicapai.

Meski anggaran yang dikeluarkan sangatlah besar, penurunan prevalensi stunting masih sangat minim. Dari 2022 ke 2023, prevalensi stunting tercatat hanya turun dari 21,6% ke 21,5%.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pun mengatakan salah satu sebab dari lambatnya penurunan prevalensi stunting adalah tersebarnya belanja yang terkait program tersebut di beberapa K/L.

Baca Juga:
Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

"Sering saya sampaikan biasanya kita melakukan program-program seperti itu dengan program multi tagging di beberapa K/L. Akhirnya seakan-akan anggarannya besar tetapi efektifitasnya tidak sebagaimana anggaran yang tersedia itu. Nah kita ingin itu dirasionalkan," ujar Suharso.

Kapasita pemda-pemda dalam menangani stunting baik menggunakan anggarannya sendiri maupun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pusat juga cenderung terbatas. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor