PMK 44/2020

Lebih Bayar PPh Final? Ini yang Bisa Dilakukan UMKM Penerima Insentif

Nora Galuh Candra Asmarani | Senin, 04 Mei 2020 | 16:10 WIB
Lebih Bayar PPh Final? Ini yang Bisa Dilakukan UMKM Penerima Insentif

Ilustrasi gedung DJP. 

JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Pajak memberikan penegasan ketentuan perlakuan atas kelebihan pembayaran PPh final PP 23/2018 yang telah dipotong atau dipungut pihak lain dari wajib pajak UMKM yang mendapatkan insentif PPh final DTP sesuai PMK 44/2020.

Ketentuan ini tercantum dalam bagian E angka 3 huruf g Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak No. SE-29/PJ/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan PMK No. 44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Kelebihan pembayaran PPh final yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain dapat dilakukan dua langkah. Atas kelebihan pembayaran itu dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang oleh wajib pajak.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Atau diajukan permohonan pemindahbukuan oleh pemotong atau pemungut pajak di KPP tempat pembayaran diadministrasikan, ke pembayaran pajak wajib pajak,” demikian bunyi penggalan ketentuan dalam SE tersebut.

Adapun PPh final DTP ini diberikan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu sesuai PP No.23/2018 yang seharusnya dikenai PPh final sebesar 0,5% dari jumlah peredaran bruto.

Sesuai Pasal 5 ayat (9) PMK 44/2020, PPh final DTP tersebut diberikan untuk masa pajak April 2020 sampai dengan masa pajak September 2020. Adapun pajak ini dapat dilunasi dengan wajib pajak menyetorkan sendiri atau melalui pemotong atau pemungut pajak yang telah ditunjuk

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Lebih lanjut, pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan insentif ini harus mengajukan permohonan surat keterangan secara daring yang dapat dilakukan melalui DJP online. Simak artikel ‘Biar Pajaknya Ditanggung Pemerintah, Pelaku UMKM Minta Ini Dulu ke DJP’.

Permohonan surat keterangan ini juga berlaku bagi wajib pajak yang telah mengajukan tetapi belum mendapat keputusan atau telah memiliki surat keterangan sebelum ada PMK 44/2020. Selain itu, paelaku usaha UMKM yang memanfaatkan insentif ini wajib menyampaikan laporan realisasi PPh final DTP. Simak artikel ‘UMKM Sudah Punya SK PP 23/2018? DJP: Harus Ajukan Permohonan Lagi’. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN