REALISASI INVESTASI

Kepala BKPM Klaim Investasi di Jawa dan Luar Jawa Kini Makin Merata

Dian Kurniati | Rabu, 16 September 2020 | 14:04 WIB
Kepala BKPM Klaim Investasi di Jawa dan Luar Jawa Kini Makin Merata

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz)

JAKARTA, DDTCNews—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan sebaran realisasi investasi pada semester I/2020 antara di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa kini lebih merata.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi yang merata akan mendorong perbaikan ekonomi di luar Pulau Jawa. Realisasi investasi pada semester I/2020 tercatat Rp402,6 triliun atau 49,3% dari target Rp817,6 triliun.

“(Investasi) di Jawa dan luar Jawa sudah mulai berimbang. Luar Jawa sebesar Rp193,7 triliun atau 48,1%, sementara di Jawa Rp208,9 triliun atau 51,9%,” katanya dalam webinar HSBC Economic Forum, Rabu (16/9/2020).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Bahlil menilai realisasi investasi yang merata tersebut menunjukkan investor mulai melirik luar Jawa sebagai tujuan investasi. Hal ini juga tidak terlepas dari masifnya pembangunan infrastruktur di luar Jawa dalam mendukung kegiatan berusaha.

Pembangunan infrastruktur, lanjutnya, menjadi instrumen awal untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di daerah. Dia meyakini realisasi investasi akan semakin merata dari Aceh hingga Papua, tidak lagi berfokus di Pulau Jawa.

"Sudah barang tentu dengan hal ini mampu mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi kawasan," tuturnya.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Kendati demikian, Bahlil mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) saat ini tengah menurun. Pada semester I/2020, realisasi PMA tercatat Rp195,6 triliun atau turun 8,1% dari periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp207,020 triliun atau tumbuh 13,2%. Menurut Bahlil, penurunan realisasi PMA tersebut merupakan dampak dari pandemi virus Corona.

Pandemi Corona, sambungnya, telah menjadi tantangan semua negara di dunia. Meski begitu, realisasi PMA Indonesia masih lebih baik ketimbang beberapa negara lainnya yang mengalami penurunan PMA hingga 30%—40%.

"Itu artinya kepercayaan investor dari hampir semua negara, khususnya 5 negara besar seperti Singapura, Tiongkok, Jepang, Korea, menganggap Indonesia sebagai tujuan investasi yang positif," ujar Bahlil. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra